Semarang (ANTARA) - Petugas Jasa Raharja Purwodadi Kenang Adi Sasongko bergerak cepat dalam mendata seluruh korban kecelakaan lalu lintas Bus Roda Trans Bersemi yang terguling di depan Warung Makan Mozzasita Dusun Grogolan, Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan.

Sebanyak 4 orang menjadi korban dalam kejadian tersebut yang seluruhnya kemudian mendapat perawatan di RS. Yakkum Purwodadi dan dipastikan seluruh Korban masuk dalam jaminan Jasa Raharja serta telah mendapat jaminan perawatan di RS.

Jasa Raharja telah  berkoordinasi dengan pihak RS Yakkum Purwodadi dimana korban dirawat, guna memberikan surat jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit dengan biaya perawatan maksimum Rp20.000.000.

Selain itu disediakan manfaat tambahan bantuan biaya P3K maksimum Rp1.000.000 dan bantuan biaya ambulance maksimum sebesar Rp500.000 terhadap masing-masing korban luka-luka.

Baca juga: Kecelakaan di Balikpapan, seluruh santunan Jasa Raharja sudah diserahkan

Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah Jahja Joel Lami  mengucapkan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut dan bersyukur tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut serta memastikan bahwa seluruh korban laka lantas sudah dijamin Jasa Raharja dalam Perawatan di RS.

"Jaminan tersebut merupakan wujud negara hadir bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan maupun  kecelakaan angkutan umum dan Jasa Raharja terus terus berupaya proaktif dalam penyelesaian santunan Jasa Raharja kepada setiap korban yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas dengan cepat dan tepat," kata Jahja lewat keterangan persnya.

Baca juga: Warga Cilacap korban kecelakaan di Balikpapan terima santunan Jasa Raharja

Untuk kronologis kejadian bermula saat Bus Roda Trans Bersemi yang berpenumpang kurang lebih sekitar 25 orang, berjalan dari arah barat ke timur, beriringan dengan kendaraan bermotor tidak dikenal identitasnya yang berjalan searah di depannya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di tempat kejadian, kendaraan bermotor yang tidak dikenal identitasnya tersebut mengurangi kecepatan dan mengakibatkan pengemudi bus yang diduga kurang konsentrasi dan membanting setir ke arah kiri.

Bus kemudian keluar badan jalan lalu masuk ke saluran air hingga terguling sebanyak dua kali dengan posisi akhir ke empat roda bus berada di atas dan mengakibatkan ke empat penumpang bus mengalami luka-luka.