Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota agar mengecek langsung perayaan Tahun Baru Imlek 2022 untuk memastikan tidak ada kerumunan massa yang berpotensi menambah jumlah kasus COVID-19.
"(Perayaan Imlek) mulai nanti malam, kerumunan dibatasi. Rasa-rasanya hari ini kita mulai patroli, 'soft' (persuasif) saja agar tidak terjadi kerumunan," kata Ganjar saat memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di ruang rapat Gedung A kantor Pemprov Jateng, Semarang, Senin.
Ganjar mengaku menerima laporan bahwa beberapa tempat ibadah yang menggelar perayaan Imlek dipastikan terbatas, namun tidak menutup kemungkinan, kerumunan akan tetap terjadi.
"Karena tingkat abainya masyarakat cukup tinggi maka sekarang di tengah keramaian wajibnya pakai masker, selanjutnya diatur pelan-pelan," ujarnya.
Baca juga: Imlek 2022 jadi momentum tingkatkan kebersamaan kendalikan COVID-19
Baca juga: Warga keturunan Tionghoa di Temanggung sembahyang sambut Imlek
Ganjar yang melihat langsung kesiapan perayaan Imlek terbatas di Kelenteng Tien Kok Sie, Kota Surakarta, pada Minggu (30/1/2022) mengatakan sosialisasi harus mulai digemborkan dan ini menjadi tugas utama setelah Program Jogo Tonggo diaktifkan.
"Saya minta kepada Forkompimda dipimpin oleh bupati/wali kota untuk keliling hari ini sampai dengan besok, ketemu dengan warga untuk menyampaikan kembali sosialisasi prokes, kita mintakan agar ini bisa digalakkan setelah rapat ini secara serentak," katanya.
Sebagai informasi, data terakhir penambahan kasus COVID-19 di Jawa Tengah per 30 Januari 2022 tercatat sebanyak 202 kasus, meskipun hingga kini, Ganjar menegaskan belum ada lagi penambahan kasus dengan varian Omicron, namun pengecekan sampel terus dilakukan. (LHP)