Investor China tertarik bangun kereta gantung di Kudus
Kamis, 3 Februari 2022 14:31 WIB
Kawasan Pegunungan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus (ANTARA) - Investor asal Tiongkok tertarik untuk mengembangkan wisata kereta gantung atau gondola di daerah pegunungan di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Lokasi yang diminati sekitar Desa Ternadi dan Colo (Kecamatan Dawe)," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan investor asing tersebut hanya sebatas menyampaikan ketertarikan dan belum ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Tiongkok tersebut.
Sementara yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus yang hendak dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi energi listrik untuk keperluan penerangan.
Kemudian ada lahan kosong bekas gedung pertemuan ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman serta bekas pusat perbelanjaan Matahari Plasa Kudus di Jalan Loekmono Hadi Kudus.
Rencananya lahan kosong tersebut akan dibangun hotel sekaligus pusat perbelanjaan. Jika diperbolehkan juga berminat menjadikan Pasar Kliwon sebagai pasar grosir untuk ditata agar menjadi pusat perbelanjaan modern.
Untuk memastikan rencana investasi kereta gantung tersebut, Pemkab Kudus juga menemui investor tersebut di Jakarta guna memastikan keseriusannya membangun kereta gantung.
"Rencananya, mereka akan melakukan survei lokasi terlebih dahulu guna memastikan daerahnya cocok untuk dibangun kereta gantung atau tidak," ujarnya.
Promosi yang dilakukan selama ini, diakui baru bisa menggaet investor asal Tiongkok, sedangkan investor dalam negeri belum ada yang tertarik menanamkan investasinya di Kudus.
"Lokasi yang diminati sekitar Desa Ternadi dan Colo (Kecamatan Dawe)," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan investor asing tersebut hanya sebatas menyampaikan ketertarikan dan belum ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Tiongkok tersebut.
Sementara yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus yang hendak dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi energi listrik untuk keperluan penerangan.
Kemudian ada lahan kosong bekas gedung pertemuan ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman serta bekas pusat perbelanjaan Matahari Plasa Kudus di Jalan Loekmono Hadi Kudus.
Rencananya lahan kosong tersebut akan dibangun hotel sekaligus pusat perbelanjaan. Jika diperbolehkan juga berminat menjadikan Pasar Kliwon sebagai pasar grosir untuk ditata agar menjadi pusat perbelanjaan modern.
Untuk memastikan rencana investasi kereta gantung tersebut, Pemkab Kudus juga menemui investor tersebut di Jakarta guna memastikan keseriusannya membangun kereta gantung.
"Rencananya, mereka akan melakukan survei lokasi terlebih dahulu guna memastikan daerahnya cocok untuk dibangun kereta gantung atau tidak," ujarnya.
Promosi yang dilakukan selama ini, diakui baru bisa menggaet investor asal Tiongkok, sedangkan investor dalam negeri belum ada yang tertarik menanamkan investasinya di Kudus.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB