Kudus (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah siap mengantarkan produk-produk lokal dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus bisa menembus pasar global, kata Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono.

"Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kadin Jateng sedang menggelorakan perang melawan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi," ujarnya ketika menghadiri pelantikan pengurus Kadin Kabupaten Kudus di objek wisata Pijar Park Kudus, Rabu.

Menurut dia untuk pengembangan UMKM kuncinya ada tiga, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) UMKM, pengembangan pasar dan pengembangan layanan jasa keuangan serta perbankan yang membantu permodalan UMKM.

Terkait dengan layanan jasa keuangan, kata dia, Kadin sudah menyiapkan, tinggal mensinergikan.

Baca juga: Menteri Teten apresiasi BNI bantu UMKM naik kelas

Kadin juga sudah menyiapkan wikipedia wirausaha Indonesia sehingga para pelaku UMKM Kudus bisa memanfaatkannya untuk pengembangan usahanya agar semakin berkembang dan bisa "go international".

"Tidak berbayar dan UMKM bukannya mencari pembeli melainkan pembeli yang akan mencari supplier UMKM. Perusahaan besar di Jateng rata-rata sudah gabung di situ, salah satunya teh tong tji, sido muncul dan beberapa perusahaan besar lainnya," ujarnya.

Melalui wikipedia wirausaha, maka industri besar yang akan mencari produk UMKM di Jateng.

Ketika ada UMKM yang mendapatkan pesanan dari pembeli, maka nantinya pelaku UMKM tersebut bisa mendapatkan pinjaman modal kerja dari BNI yang nilainya bisa mencapai Rp300 juta. Sehingga ketika mendapatkan pesanan tidak perlu bingung mencari tambahan modalnya.

"Order diperoleh, modal kerja juga diperoleh. Hal terpenting produk berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Kudus Safrul Kamaludin juga siap memfasilitasi pemasaran UMKM di Kudus agar nantinya bisa masuk pasar global.

Kadin Kudus juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Kudus, terutama terkait kebijakan dalam hal pengembangan UMKM, sehingga kebijakan Kadin nantinya juga akan disinergikan dengan kebijakan Pemkab Kudus, khususnya untuk pengembangan UMKM. 

Baca juga: Pemkab Batang siap perluas sistem pemasaran digital UMKM
Baca juga: Pelaku UMKM di Banyumas dukung kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000/liter
Baca juga: Terbuka peluang UMKM di Kota Magelang bangkit dari pandemi