Australia mulai suntikkan dosis keempat vaksin COVID-19
Jumat, 25 Maret 2022 10:07 WIB
Seorang wanita masuk di lokasi tes COVID-19 di Sydney, Australia, Rabu (16/3/2022). Beberapa negara bagian di Australia mengalami lonjakan tinggi kasus harian COVID-19 pada Rabu (16/3) seiring subvarian baru BA.2 dari Omicron menyebar cepat di negara itu. Negara Bagian New South Wales mencatat 30.402 kasus baru pada Rabu, atau naik drastis dari 10.689 kasus pada Selasa (15/3). ANTARA FOTO/Xinhua/Hu Jingchen/wsj.
Sydney (ANTARA) - Australia mulai April akan menggulirkan vaksinasi dosis keempat anti-COVID-19 pada kalangan penduduk yang paling rentan, kata pihak berwenang, Jumat.
Vaksinasi dosis keempat itu diselenggarakan saat Australia berupaya menangkal wabah baru menjelang musim dingin.
Keputusan soal pemberian dosis keempat diambil di tengah peningkatan kasus yang dipicu oleh Omicron subvarian BA.2.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa COVID-19 maupun virus-virus flu bisa beredar selama bulan-bulan yang lebih dingin, sementara sebagian besar pembatasan sosial dicabut.
Dosis penguat (booster) yang kedua akan disediakan mulai 4 April bagi orang-orang yang sudah mendapatkan booster pertama sedikitnya empat bulan sebelumnya dan berusia di atas 65 tahun, kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada pers.
Selain itu, kata Hunt, penerima booster kedua akan termasuk warga pribumi Australia berusia 50 tahun ke atas, orang yang mengalami disabilitas, atau yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Australia berada di antara negara-negara yang tingkat vaksinasinya tinggi dalam melawan virus Corona.
Menurut data resmi, Australia sejauh ini telah memberikan dua dosis vaksin pada 95 persen penduduk yang berusia di atas 16 tahun. Hampir 67 persen penduduk kelompok tersebut sudah mendapatkan booster.
Tingkat vaksinasi seperti itu telah membantu Australia membendung COVID-19.
Sejak awal pandemi, negara tersebut mencatat empat juta kasus dan 5.824 kematian. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan di negara-negara lain.
Pada Jumat, Australia melaporkan total sekitar 35.000 kasus baru dan 16 kematian. Empat negara bagian belum memberikan laporan.
Sumber: Reuters
Vaksinasi dosis keempat itu diselenggarakan saat Australia berupaya menangkal wabah baru menjelang musim dingin.
Keputusan soal pemberian dosis keempat diambil di tengah peningkatan kasus yang dipicu oleh Omicron subvarian BA.2.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa COVID-19 maupun virus-virus flu bisa beredar selama bulan-bulan yang lebih dingin, sementara sebagian besar pembatasan sosial dicabut.
Dosis penguat (booster) yang kedua akan disediakan mulai 4 April bagi orang-orang yang sudah mendapatkan booster pertama sedikitnya empat bulan sebelumnya dan berusia di atas 65 tahun, kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada pers.
Selain itu, kata Hunt, penerima booster kedua akan termasuk warga pribumi Australia berusia 50 tahun ke atas, orang yang mengalami disabilitas, atau yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Australia berada di antara negara-negara yang tingkat vaksinasinya tinggi dalam melawan virus Corona.
Menurut data resmi, Australia sejauh ini telah memberikan dua dosis vaksin pada 95 persen penduduk yang berusia di atas 16 tahun. Hampir 67 persen penduduk kelompok tersebut sudah mendapatkan booster.
Tingkat vaksinasi seperti itu telah membantu Australia membendung COVID-19.
Sejak awal pandemi, negara tersebut mencatat empat juta kasus dan 5.824 kematian. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan di negara-negara lain.
Pada Jumat, Australia melaporkan total sekitar 35.000 kasus baru dan 16 kematian. Empat negara bagian belum memberikan laporan.
Sumber: Reuters
Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Cegah varian baru COVID-19, Ganjar minta warga Jateng vaksinasi booster
06 November 2022 22:10 WIB, 2022
Pemkot Solo perbanyak gerai booster vaksinasi, nakes target tuntas 100 persen
19 August 2022 16:14 WIB, 2022