Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah mulai melaksanakan vaksinasi dengan prioritaskan sapi perah di daerah zona hijau di Desa Samiran, Kecamatan Selo, untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati di Boyolali, Senin, mengatakan kegiatan perdana vaksinasi 200 ekor hewan sapi di Dukuh Kuncen, Desa Samiran.

Pihaknya menerima vaksin PMK sebanyak 1.900 dosis untuk disuntikkan terhadap 1.900 ekor sapi, sedangkan kegiatan dimulai di daerah zona hijau Desa Samiran.

"Kami memilih vaksinasi perdana di Desa Samiran lereng Gunung Merapi-Merbabu, karena daerah ini, ada kebijakan internal yakni mengisolasi wilayahnya untuk tidak keluar masuk hewan sapi pada masa PMK," katanya

Dengan kebijakan internal desa tersebut, kondisi sapi aman dan sehat atau masuk zona hijau PMK.

"Kami siapkan 200 dosis vaksin PMK khusus di daerah Desa Samiran, namun melihat nanti minimal 100 ekor hingga 200 ekor sapi dapat terealisasi vaksinasi," kata Lusia.

Baca juga: Hewan ternak sehat jadi sasaran vaksinasi PMK di Batang

Vaksinasi PMK di daerah itu dilaksanakan bersama relawan Puskeswan Kecamatan Ampel.

Rencananya, pada Selasa (28/6) Disnakan memberikan pembekalan kepada Tim Unit Reaksi Cepat (URC) inseminator dengan menyiapkan dua tim untuk melaksanakan vaksinasi hewan ternak.

Sapi yang divaksin harus sehat dengan prioritas jenis sapi perah betina karena sapi perah masa waktu hidup panjang dipelihara oleh peternak, sedangkan sapi potong biasanya langsung dijual.

"Kami vaksinasi, Senin ini, ada di dua kecamatan yakni di Desa Samiran, Selo dan Desa Korporasi Sapi di Kecamatan Andong, program strategis nasional. Sehingga di daerah itu juga perlu menjadi prioritas, sapi potong tetapi masih bakalan," kata Lusia.

Vaksinasi kedua setelah satu bulan vaksinasi pertama, sedangkan dalam jangka waktu enam bulan selanjutnya vaksinasi dosis ketiga.

Dia menjelaskan kasus PMK di Boyolali per tanggal 26 Juni 2022, ternak sapi yang mengalami suspeck ada 3.748 ekor, positif 32 ekor, mati karena PMK 30 ekor, sapi yang dipotong paksa enam ekor, dan sembuh 753 ekor.

Pihaknya berharap, sapi yang sudah divaksin terlindungi dari penularan PMK dan terjaga kesehatannya sehingga peternak tidak perlu khawatir.

Ketua Kelompok Peternak Jadi Maju Dukuh Kuncen Suparno (56) menyambut baik vaksinasi PMK untuk sapi karena selama ini khawatir wabah tersebut.

Jumlah peternak di daerah itu 100 orang, sedangkan dan rencana prioritas vaksinasi terhadap 200 ekor sapi perah. 

Baca juga: Antisipasi PMK, Provinsi Jateng dapat tambahan 75.500 dosis vaksin
Baca juga: Menteri Pertanian pimpin vaksinasi perdana PMK pada sapi di Sukoharjo