Kesbangpol: Gerakan pembagian Merah Putih tingkatkan nasionalisme
Rabu, 10 Agustus 2022 22:20 WIB
Sejumlah orang membawa bendera Merah Putih pada Apel Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di tingkat Kota Magelang, Rabu (10/8/2022). ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang
Magelang (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Magelang Agus Satiyo Hariyadi mengatakan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih menjelang HUT Ke-77 RI di daerah itu untuk meningkatkan semangat nasionalisme masyarakat setempat terhadap NKRI.
"Gerakan ini dilaksanakan dengan pemikiran bahwa bendera Merah Putih merupakan identitas, simbol, dan alat pemersatu masyarakat Indonesia, yang selama bulan kemerdekaan akan berkibar di seluruh wilayah NKRI," katanya di sela kegiatan itu di Alun-Alun Kota Magelang, Rabu.
Kota Magelang ambil bagian dalam Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih menjelang perayaan HUT Ke-77 RI. Apel gerakan itu diinisiasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sedangkan kegiatan itu di Alun-Alun Kota Magelang diikuti jajaran forkompida, camat, lurah, hingga ketua RW se-Kota Magelang dengan Wali Kota Muchamad Nur Aziz sebagai pembina apel.
Agus menjelaskan gerakan itu memperkuat kesadaran masyarakat bahwa pengibaran bendera, khususnya saat HUT RI, sebagai kebutuhan untuk mewujudkan semangat cinta Tanah Air.
Selain itu, meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga terhadap sejarah bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan serta meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat, termasuk di Kota Magelang.
Dalam praktiknya, katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang, gerakan ini dilaksanakan dengan menggalang partisipasi dan swadaya dari OPD, BUMD, BUMN, kalangan swasta, instansi vertikal dan masyarakat, baik secara pribadi maupun kelompok.
Ia menyebut di Kota Magelang telah terkumpul 4.650 bendera Merah Putih untuk dipasang warga di berbagai kelurahan di daerah itu.
"Masing-masing kelurahan mendapatkan 250 bendera. Yang nantinya akan diteruskan kepada para RW, RT, dan selanjutnya didistribusikan ke masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu atau yang belum memasang bendara hingga saat ini, di rumah-rumah warga. Jika masih ada sisa bendera bisa dipasang di sepanjang jalan di kampung-kampung," katanya.
Bendera yang masih tersisa di kantor Kesbangpol setempat, sekitar 200 lembar, bisa diedarkan dan dibagikan ke masyarakat atau pihak lainnya bersamaan dengan agenda lain yang akan dilaksanakan di kemudian hari.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengapresiasi keikutsertaan daerah setempat dalam gerakan tersebut.
"Saya mengajak seluruh elemen instansi pemerintah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pengusaha, organisasi se-Kota Magelang untuk bersama-sama bergotong royong memberikan bagian dari 10 juta bendera itu kepada masyarakat," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya penguatan semangat kebersamaan, patriotisme, dan nasionalisme, terutama karena situasi global saat ini yang tidak menentu.
"Gerakan ini dilaksanakan dengan pemikiran bahwa bendera Merah Putih merupakan identitas, simbol, dan alat pemersatu masyarakat Indonesia, yang selama bulan kemerdekaan akan berkibar di seluruh wilayah NKRI," katanya di sela kegiatan itu di Alun-Alun Kota Magelang, Rabu.
Kota Magelang ambil bagian dalam Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih menjelang perayaan HUT Ke-77 RI. Apel gerakan itu diinisiasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sedangkan kegiatan itu di Alun-Alun Kota Magelang diikuti jajaran forkompida, camat, lurah, hingga ketua RW se-Kota Magelang dengan Wali Kota Muchamad Nur Aziz sebagai pembina apel.
Agus menjelaskan gerakan itu memperkuat kesadaran masyarakat bahwa pengibaran bendera, khususnya saat HUT RI, sebagai kebutuhan untuk mewujudkan semangat cinta Tanah Air.
Selain itu, meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga terhadap sejarah bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan serta meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat, termasuk di Kota Magelang.
Dalam praktiknya, katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang, gerakan ini dilaksanakan dengan menggalang partisipasi dan swadaya dari OPD, BUMD, BUMN, kalangan swasta, instansi vertikal dan masyarakat, baik secara pribadi maupun kelompok.
Ia menyebut di Kota Magelang telah terkumpul 4.650 bendera Merah Putih untuk dipasang warga di berbagai kelurahan di daerah itu.
"Masing-masing kelurahan mendapatkan 250 bendera. Yang nantinya akan diteruskan kepada para RW, RT, dan selanjutnya didistribusikan ke masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu atau yang belum memasang bendara hingga saat ini, di rumah-rumah warga. Jika masih ada sisa bendera bisa dipasang di sepanjang jalan di kampung-kampung," katanya.
Bendera yang masih tersisa di kantor Kesbangpol setempat, sekitar 200 lembar, bisa diedarkan dan dibagikan ke masyarakat atau pihak lainnya bersamaan dengan agenda lain yang akan dilaksanakan di kemudian hari.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengapresiasi keikutsertaan daerah setempat dalam gerakan tersebut.
"Saya mengajak seluruh elemen instansi pemerintah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pengusaha, organisasi se-Kota Magelang untuk bersama-sama bergotong royong memberikan bagian dari 10 juta bendera itu kepada masyarakat," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya penguatan semangat kebersamaan, patriotisme, dan nasionalisme, terutama karena situasi global saat ini yang tidak menentu.
Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Cabai kering dan bawang merah pasta solusi inovatif tekan inflasi di Jateng
03 December 2024 17:21 WIB