Dua desa di Kabupaten Kudus dihajar puting beliung
Sabtu, 13 Agustus 2022 20:57 WIB
Rumah warga Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, jawa Tengah, diperbaiki karena gentengnya banyak yang terjatuh karena diterpa angin kencang, Sabtu (13/8/2022). ANTARA/HO-BPBD Kudus.
Kudus (ANTARA) - Bencana puting beliung melanda dua desa di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sehingga mengakibatkan puluhan rumah rusak ringan hingga sedang, Sabtu.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munaji di Kudus, dua desa yang dilanda bencana alam tersebut, yakni Desa Glagahwaru dan Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan.
Bencana alam di dua desa tersebut, diperkirakan terjadi antara pukul 14 .15 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, kata dia, sedikitnya ada 36 rumah warga desa setempat yang rusak bervariasi.
Di antaranya di Desa Desa Glagahwaru ada empat rumah dan di Desa Undaan Kidul ada 31 rumah serta sebuah gudang.
"Korban luka untuk sementara nihil," ujarnya.
Beberapa rumah warga yang rusak, di antaranya bagian atapnya karena genteng beterbangan dan jatuh.
Sebelum bencana angin kencang terjadi, di daerah setempat turun hujan deras disertai angin sehingga mengakibatkan banyak atap rumah warga yang terbawa angin dan genteng rumah warga berjatuhan, termasuk atap dari galvalum maupun seng juga banyak yang rusak.
Untuk memperbaiki rumah warga yang rusak tersebut, dibutuhkan puluhan ribu genteng serta ratusan lembar galvalum maupun seng.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munaji di Kudus, dua desa yang dilanda bencana alam tersebut, yakni Desa Glagahwaru dan Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan.
Bencana alam di dua desa tersebut, diperkirakan terjadi antara pukul 14 .15 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, kata dia, sedikitnya ada 36 rumah warga desa setempat yang rusak bervariasi.
Di antaranya di Desa Desa Glagahwaru ada empat rumah dan di Desa Undaan Kidul ada 31 rumah serta sebuah gudang.
"Korban luka untuk sementara nihil," ujarnya.
Beberapa rumah warga yang rusak, di antaranya bagian atapnya karena genteng beterbangan dan jatuh.
Sebelum bencana angin kencang terjadi, di daerah setempat turun hujan deras disertai angin sehingga mengakibatkan banyak atap rumah warga yang terbawa angin dan genteng rumah warga berjatuhan, termasuk atap dari galvalum maupun seng juga banyak yang rusak.
Untuk memperbaiki rumah warga yang rusak tersebut, dibutuhkan puluhan ribu genteng serta ratusan lembar galvalum maupun seng.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024