IDI Jateng: Dokter jadi wadah keluhan pelayanan kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:52 WIB
Ketua IDI Jateng Djoko Handojo (tengah) (ANTARA/ I.C Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah Djoko Handojo menilai dokter masih menjadi wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan keluhan berkaitan dengan permasalahan pelayanan kesehatan.
"Dokter berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga apa yang dikeluhkan disampaikan ke dokter," kata Djoko di Semarang, Minggu.
Menurut dia, masyarakat tidak berhadapan langsung dengan apoteker, manajemen rumah sakit atau yang menjamin pembiayaan kesehatan.
Baca juga: IDI : Konsultasi ke dokter untuk obat penurun panas
Sementara, kata dia, sekecil apapun keluhan masyarakat harus didengar dan diperhatikan. Padahal, dokter sekarang tidak seperti zaman dahulu yang mengatur semuanya.
Ia menyebut saat ini dokter hanya memiliki tenaga, sementara untuk sarana dan prasarana harus dibantu oleh pemangku kepentingan yang lain.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan inovasi bersama para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
"Masyarakat menginginkan kalau bisa orang sakit cepat ditangani. Pemangku kepentingan beri pelayanan kesehatan cepat, tidak 'muter-muter', hasilnya baik," katanya.
Ia menambahkan berbagai evaluasi terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersebut akan dibawa dalam forum peringatan Hari Dokter yang rencananya dipusatkan di Bandung, Jawa Barat, pada 24 Oktober 2022.
Baca juga: IDI Kudus jadi orang tua asuh anak diduga stunting
"Dokter berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga apa yang dikeluhkan disampaikan ke dokter," kata Djoko di Semarang, Minggu.
Menurut dia, masyarakat tidak berhadapan langsung dengan apoteker, manajemen rumah sakit atau yang menjamin pembiayaan kesehatan.
Baca juga: IDI : Konsultasi ke dokter untuk obat penurun panas
Sementara, kata dia, sekecil apapun keluhan masyarakat harus didengar dan diperhatikan. Padahal, dokter sekarang tidak seperti zaman dahulu yang mengatur semuanya.
Ia menyebut saat ini dokter hanya memiliki tenaga, sementara untuk sarana dan prasarana harus dibantu oleh pemangku kepentingan yang lain.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan inovasi bersama para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
"Masyarakat menginginkan kalau bisa orang sakit cepat ditangani. Pemangku kepentingan beri pelayanan kesehatan cepat, tidak 'muter-muter', hasilnya baik," katanya.
Ia menambahkan berbagai evaluasi terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersebut akan dibawa dalam forum peringatan Hari Dokter yang rencananya dipusatkan di Bandung, Jawa Barat, pada 24 Oktober 2022.
Baca juga: IDI Kudus jadi orang tua asuh anak diduga stunting
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mantan Ketua IDI pertanyakan penghentian aktivitas klinis Dekan FK Undip
03 September 2024 14:33 WIB
IDI Jateng dukung Kemenkes, usut dugaan perundungan mahasiswi kedokteran Undip
15 August 2024 21:34 WIB
IDI Jawa Tengah: Belum ada makanan yang terbukti bisa bunuh sel kanker
11 February 2023 16:22 WIB, 2023
Kapolda Jateng : Perkara menyangkut profesi dokter tak serta-merta dipidana
20 October 2022 7:33 WIB, 2022