Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibram Rakabuming Raka mengapresiasi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan Pijar Foundation yang menghadirkan program "Executive Business School in Telecoms", di kota tersebut.

"Kami mengapresiasi kolaborasi antara APJII dan Pijar Foundation. Kami berharap kerja sama ini, dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri telekomunikasi di Indonesia dalam bidang manajemen dan bisnis," kata Gibran usai membuka acara "Connext Masterclass" yang bertajuk "Future Skills Indonesia", di Solo Technopark, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.

APJII dan Pijar Foundation dalam Program Executive Business School in Telecoms untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan di bidang manajemen dan bisnis di industri telekomunikasi.

Menurut Gibran sebagaimana diketahui, pengembangan teknologi dan akses internet yang memadai telah menjadi kebutuhan vital masyarakat. Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia dan peningkatan ini tentunya dapat dilihat sebagai momentum ekonomi digital. 

"Saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan Connext Masterclass sebagai awal dari Executive Business School in Telecoms untuk pengembangan sektor bisnis dari penyedia jasa internet," kata Gibran. 

Sementara itu, pada acara tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka, Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga. Selain itu, juga dihadiri oleh berbagai pelaku industri sebagai panelis, yaitu CEO Hypernet Technologies Sudianto Oei, Managing Director BCW Indonesia Nia Pratiwi, CEO & Founder Job2Go.net Kurniawan Santoso, dan EVP Business to Business Blibli Heriyadi Janwar. 

Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka menyampaikan pentingnya industri memanfaatkan kemajuan teknologi untuk keuntungan  bersama.

Ferro mengatakan hidup di zaman yang serba teknologi dan serba cepat. Kami saat ini memasuki era 'VUCA', yaitu 'Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity" atau gejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, ditambah lagi tekanan geopolitik dan ancaman resesi.

"Saya percaya selalu potensi dari setiap kesulitan. Itulah yang menjadi semangat Pijar Foundation bersama APJII dalam menjalankan kolaborasi ini. Penyelenggara jasa internet sudah bertahun-tahun menjadi ujung tombak bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Pertanyaannya adalah bagaimana para penyelenggara jasa internet memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Inilah yang akan dijawab di Executive Business School in Telecoms," kata Ferro.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan kolaborasi APJII dan Pijar Foundation bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keahlian para pelaku bisnis telekomunikasi dalam menghadapi era disrupsi digital, baik di Indonesia maupun global.

Peningkatan kapasitas yang menjadi sasaran APJII dan Pijar dalam program Executive Business School in Telecoms akan meliputi bisnis dan manajerial. 

Dengan program mengadakan Executive Business School in Telecoms, APJII mengharapkan anggotanya dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk para pegawai di tingkat middle management ke atas dan dapat menjadi solusi bagi berbagai perusahaan dan industri telekomunikasi yang mencari program untuk mengembangkan pengetahuan terkait manajemen dan bisnis teknologi bagi sumber daya manusia di perusahaan dan bisnis.

Sehingga, nantinya program ini, turut berkontribusi pada kemajuan industri dan bisnis sektor telekomunikasi bagi perekonomian Indonesia. Program ini sangat berkaitan dengan upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital, karena bisnis telekomunikasi sebagai digital infrastructure yang menjadi pilar dalam Renstra Kemkominfo 2020-2024.