Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini merintis pembangunan rumah unggul sistem panel instan (ruspin) bagi masyarakat yang selama ini menempati rumah di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Bantuan pembangunan rumah baru yang dikenal dengan ruspin ini program pemerintah provinsi yang diberikan kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana di Temanggung, Jumat.

Ia menyebutkan tahun ini ada 10 unit ruspin yang akan dibangun di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

"Selama ini mereka menempati rumah di atas tanah milik PT KAI, dengan bantuan ruspin ini warga akan memiliki rumah di atas tanah hak milik sendiri," katanya.

Hendra menyampaikan syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut harus memiliki lahan sendiri.

"Kalau rumah di atas tanah milik orang lain atau instansi, betapa pun kumuhnya kawasan itu pasti tidak dapat program dari pemerintah karena berdiri di atas tanah yang bukan miliknya," katanya.

Ia menegaskan pengadaan tanah oleh masyarakat sendiri dan pemerintah memberikan stimulan untuk pembangunan rumahnya.

"Kalau rintisan ini berhasil tentu akan dilanjutkan bagi masyarakat yang memang perlu relokasi, karena rumah yang ditempati saat ini berdiri di atas tanah yang bukan hak miliknya," katanya.

Menurut dia banyak kawasan kumuh, warga tinggal di atas tanah milik PT KAI atau lainnya sehingga tidak bisa dibantu, tidak bisa lewat program-program perbaikan, peningkatan kualitas rumah karena memang secara hukum bukan tanah hak miliknya.

Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Wirawan mengatakan memang dalam program ruspin ini ada beberapa persiapan seperti pembelian tanah. Sebagai percontohan sementara 10 unit dulu yang sudah siap dibangun.

Selain menyediakan lahan, katanya penerima bantuan juga harus swadaya menyiapkan fondasi rumah.

"Program ini bantuan rumah jadi, tinggal main baut sudah ada rangka-rangkanya kemudian dibantu untuk dindingnya keliling, dan masyarakat diminta untuk membuat fondasi, membuat jaringan air minum dan listrik. Tiga sampai empat hari bangunan rumah sudah jadi karena ini modul ukurannya 6x6 meter dan tingginya tiga meter," katanya.

Baca juga: KAI lakukan penghijauan stasiun di berbagai daerah