Wali Kota Semarang ingatkan peran orang tua peduli aktivitas anak cegah penculikan
Rabu, 1 Februari 2023 20:58 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Guanryanti Rahayu saat kunjungan di SMK Negeri 6 Semarang, Rabu (1/2/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan peran, perhatian, dan kepedulian orang tua terhadap aktivitas anak merupakan hal terpenting untuk menjaga anak dari aksi penculikan.
Ita, sapaan akrab Hevearita pun mengimbau orang tua agar memiliki perhatian tinggi kepada kasus penculikan ini, salah satunya dalam hal mengantar dan menjemput anak di sekolah.
"Sebelum orang tuanya menjemput mereka harus ada di dalam halaman. Lalu, dari orang tua harus memberikan perhatian. Jadi kalau orang tua tidak menjemput, yang menjemput ini siapa," kata Ita, di Semarang, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Ita merespons maraknya pemberitaan mengenai penculikan anak yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk yang baru saja terjadi di Kota Semarang.
Menurut dia, orang tua juga harus memberikan pengertian dan edukasi kepada anak-anak, misalnya ketika menghadapi orang asing sehingga tidak mudah diiming-imingi sesuatu.
"Terus anak-anak juga harus diberitahu agar tidak mudah diiming-imingi," kata Ita yang baru saja dilantik sebagai orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Demikian juga saat anak bermain, kata dia, orang tua juga perlu memastikan bahwa anaknya tetap berada dalam pengawasan.
"Orang tua harus peduli pada anak jika sedang bermain. Usahakan kalau bermain masih di wilayah sendiri. Jika lingkungannya dijaga satpam, saya harap bisa lebih 'aware' kepada orang luar yang masuk," ujarnya.
Orang tua tidak boleh hanya mengandalkan peran guru dan sekolah, kata dia, sebab yang paling penting adalah orang tua harus memiliki perhatian pada anaknya.
"Tapi yang paling penting dari semua komponen, ya orang tua yang harus paling perhatian dengan anaknya. Jangan hanya mengandalkan sekolah atau guru saja yang kemampuannya mungkin terbatas," pungkasnya.
Belakangan ini, marak pemberitaan tentang penculikan anak di berbagai daerah. Di Semarang, baru saja terjadi dugaan percobaan penculikan anak berusia 11 tahun di wilayah Pedurungan, Senin (30/1) lalu.
Korban sedang membeli tepung di toko kelontong didatangi dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor, dan diiming-imingi permen. Korban kemudian ditarik tangannya, namun memberontak dan berteriak sehingga pelaku melarikan diri.
Ita, sapaan akrab Hevearita pun mengimbau orang tua agar memiliki perhatian tinggi kepada kasus penculikan ini, salah satunya dalam hal mengantar dan menjemput anak di sekolah.
"Sebelum orang tuanya menjemput mereka harus ada di dalam halaman. Lalu, dari orang tua harus memberikan perhatian. Jadi kalau orang tua tidak menjemput, yang menjemput ini siapa," kata Ita, di Semarang, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Ita merespons maraknya pemberitaan mengenai penculikan anak yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk yang baru saja terjadi di Kota Semarang.
Menurut dia, orang tua juga harus memberikan pengertian dan edukasi kepada anak-anak, misalnya ketika menghadapi orang asing sehingga tidak mudah diiming-imingi sesuatu.
"Terus anak-anak juga harus diberitahu agar tidak mudah diiming-imingi," kata Ita yang baru saja dilantik sebagai orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Demikian juga saat anak bermain, kata dia, orang tua juga perlu memastikan bahwa anaknya tetap berada dalam pengawasan.
"Orang tua harus peduli pada anak jika sedang bermain. Usahakan kalau bermain masih di wilayah sendiri. Jika lingkungannya dijaga satpam, saya harap bisa lebih 'aware' kepada orang luar yang masuk," ujarnya.
Orang tua tidak boleh hanya mengandalkan peran guru dan sekolah, kata dia, sebab yang paling penting adalah orang tua harus memiliki perhatian pada anaknya.
"Tapi yang paling penting dari semua komponen, ya orang tua yang harus paling perhatian dengan anaknya. Jangan hanya mengandalkan sekolah atau guru saja yang kemampuannya mungkin terbatas," pungkasnya.
Belakangan ini, marak pemberitaan tentang penculikan anak di berbagai daerah. Di Semarang, baru saja terjadi dugaan percobaan penculikan anak berusia 11 tahun di wilayah Pedurungan, Senin (30/1) lalu.
Korban sedang membeli tepung di toko kelontong didatangi dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor, dan diiming-imingi permen. Korban kemudian ditarik tangannya, namun memberontak dan berteriak sehingga pelaku melarikan diri.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB