Legislator Semarang minta pemda sediakan relokasi sementara korban banjir Dinar Indah
Senin, 20 Februari 2023 22:19 WIB
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Jawa Tengah mengingatkan pemerintah kota setempat segera menyediakan tempat relokasi sementara bagi warga Perumahan Dinar Indah yang menjadi "langganan" banjir bandang.
"Karena setiap saat masyarakat (Dinas Indah, red.) selalu resah, mesti ada langkah jangka pendek yang harus disiapkan pemerintah," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Senin.
Perumahan Dinar Indah Semarang selama tiga hari berturut-turut ini diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Pengkol yang letaknya berbatasan dengan perumahan dan merendam rumah-rumah warga.
Warga yang terdampak banjir memilih mengungsi ke masjid terdekat yang letaknya lebih tinggi karena khawatir banjir datang kembali. Banjir disebabkan debit air sungai yang tinggi dari daerah hulu di Kabupaten Semarang.
Banjir bandang itu merupakan bencana yang hampir setiap tahun menerjang perumahan tersebut, mengingat lokasi perumahan yang berada di wilayah cekungan dan peruntukannya tidak untuk permukiman.
Pada awal Januari lalu, Perumahan Dinar Indah Semarang juga diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Pengkol yang bersebelahan dengan permukiman warga, dan tercatat satu korban meninggal dunia.
Banjir bandang itu merupakan yang terparah, dan kesekian kalinya menerjang perumahan tersebut. Ketinggian air saat banjir bandang pada awal Januari lalu sudah mencapai atap rumah warga.
Suharsono mengakui Pemerintah Kota Semarang sudah mengajukan pembangunan rumah susun kepada Kementerian PUPR untuk tempat relokasi warga Perumahan Dinar Indah, tetapi tentu membutuhkan waktu tidak singkat.
"Kalau menunggu pembangunan rusun, tahun 2023 tidak ada kegiatan pembangunan rusun di sana. Butuh waktu, sedangkan APBD juga tidak ada. Pembangunan rusun juga paling tidak enam bulan," ujarnya.
Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa warga perumahan tersebut setiap harinya selalu khawatir kebanjiran sehingga perlu direlokasi sementara waktu.
"Yang jelas warga harus segera ditangani, diajak bicara. Yang menginginkan segera pindah, pemkot segera memetakan, dari sekian banyak rusun yang ada di Semarang dipetakan mana yang bisa ditempati," katanya.
Seandainya tidak ada rusun yang kosong, kata Suharsono, Pemkot Semarang harus segera mengupayakan tempat untuk lokasi mereka tinggal sementara waktu, sembari menunggu proses berikutnya.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan bahwa pemerintah kota bisa menyiapkan rusun untuk warga Perumahan Dinar Indah jika mereka bersedia direlokasi.
"Kami paling siapkan rumah susun ya, karena itu kan tanah mereka. Ya harus ada pembiayaan dari mereka (kalau mau relokasi, red.), kalau semua dari pemerintah nggak bisa. Kami siapkannya rumah susun, mau tidak?" kata dia.
"Karena setiap saat masyarakat (Dinas Indah, red.) selalu resah, mesti ada langkah jangka pendek yang harus disiapkan pemerintah," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Senin.
Perumahan Dinar Indah Semarang selama tiga hari berturut-turut ini diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Pengkol yang letaknya berbatasan dengan perumahan dan merendam rumah-rumah warga.
Warga yang terdampak banjir memilih mengungsi ke masjid terdekat yang letaknya lebih tinggi karena khawatir banjir datang kembali. Banjir disebabkan debit air sungai yang tinggi dari daerah hulu di Kabupaten Semarang.
Banjir bandang itu merupakan bencana yang hampir setiap tahun menerjang perumahan tersebut, mengingat lokasi perumahan yang berada di wilayah cekungan dan peruntukannya tidak untuk permukiman.
Pada awal Januari lalu, Perumahan Dinar Indah Semarang juga diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Pengkol yang bersebelahan dengan permukiman warga, dan tercatat satu korban meninggal dunia.
Banjir bandang itu merupakan yang terparah, dan kesekian kalinya menerjang perumahan tersebut. Ketinggian air saat banjir bandang pada awal Januari lalu sudah mencapai atap rumah warga.
Suharsono mengakui Pemerintah Kota Semarang sudah mengajukan pembangunan rumah susun kepada Kementerian PUPR untuk tempat relokasi warga Perumahan Dinar Indah, tetapi tentu membutuhkan waktu tidak singkat.
"Kalau menunggu pembangunan rusun, tahun 2023 tidak ada kegiatan pembangunan rusun di sana. Butuh waktu, sedangkan APBD juga tidak ada. Pembangunan rusun juga paling tidak enam bulan," ujarnya.
Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa warga perumahan tersebut setiap harinya selalu khawatir kebanjiran sehingga perlu direlokasi sementara waktu.
"Yang jelas warga harus segera ditangani, diajak bicara. Yang menginginkan segera pindah, pemkot segera memetakan, dari sekian banyak rusun yang ada di Semarang dipetakan mana yang bisa ditempati," katanya.
Seandainya tidak ada rusun yang kosong, kata Suharsono, Pemkot Semarang harus segera mengupayakan tempat untuk lokasi mereka tinggal sementara waktu, sembari menunggu proses berikutnya.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan bahwa pemerintah kota bisa menyiapkan rusun untuk warga Perumahan Dinar Indah jika mereka bersedia direlokasi.
"Kami paling siapkan rumah susun ya, karena itu kan tanah mereka. Ya harus ada pembiayaan dari mereka (kalau mau relokasi, red.), kalau semua dari pemerintah nggak bisa. Kami siapkannya rumah susun, mau tidak?" kata dia.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Perumahan Dinar Indah dan Rowosari Semarang kembali diterjang banjir bandang
19 February 2023 4:17 WIB, 2023