Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata Merdeka Kampus Merdeka (KKN MBKM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto siap membangun "Smart Fisheries Village" di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Terkait dengan hal itu, Pusat Inkubator Bisnis (PIB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed menggelar pembukaan KKN MBKM yang mengangkat tema Membangun Desa "Smart Fisheries Village" di Balai Desa Panembangan, Jumat (10/3).

Kegiatan yang akan berlangsung selama empat bulan, mulai Maret hingga Juni 2023 tersebut diikuti oleh 33 mahasiswa dari dua fakultas, yaitu Fakultas Pertanian (Jurusan Agribisnis dan Jurusan Teknologi Pangan) serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Jurusan Akuakultur). 

Mahasiswa yang mengikuti KKN tematik akan mendapatkan konversi setara dengan 20 satuan kredit semester (SKS) yang sesuai dengan masing-masing capaian mata kuliah. 

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si. mengatakan salah satu program MBKM, yaitu KKN ini dalam rangka membangun mahasiswa menjadi mahasiswa yang utuh dan siap membangun desa melalui pengembangan softskill dalam rangka pembelajaran untuk dapat berperan membangun negara. 

Sementara itu, Ketua PIB LPPM Unsoed Taufik Budhi Pramono S.Pi., M.Si. mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pembangunan smart village dalam aspek smart people (warga cerdas), smart mobility (mobilitas cerdas), smart government (pemerintahan cerdas), smart economic (ekonomi cerdas), smart living (pola hidup cerdas), dan smart environment (lingkungan cerdas). 

Selain itu, kata dia, diharapkan juga mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan juga mengejawantahkan character building dan memiliki sebuah capaian pembelajaran yang sama dengan yang kuliah di kelas. 

Baca juga: Menwa Unsoed gelar Pembaretan Yudha XLVI dan Long March Tradisi XXXVII

"Kami juga melakukan inisiasi dengan beberapa mitra yaitu PT Pelindo, Fishlog, dan BRI untuk pengembangan UMKM. Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk pendampingan masyarakat miskin agar mereka bisa berdaya dengan sentuhan inovasi inkubasi bisnis," jelasnya.

Adapun instansi lain yang terlibat dalam kegiatan KKN adalah Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas mengingat potensi sumber daya alam di Desa Panembangan dengan air yang melimpah serta terdapat 10 kelompok pembudidaya ikan, pengolah pakan, pemasar, dan koperasi. 

Minapadi merupakan suatu sistem budi daya yang terintegrasi antara ikan dan padi. Komoditas ikan yang dibudidayakan adalah nila, nilem, bawal, lele, dan ikan hias.  

"Dari awal berdirinya 'Smart Fisheries Village' ini, Unsoed sudah banyak sekali berkontribusi," kata Khotoh selaku Penyuluh Perikanan Pendamping di Kecamatan Cilongok. 

Sementara dalam sambutannya, Kepala Desa Panembangan Untung Sanyoto mengatakan masyarakat Desa Panembangan mempunyai semangat tinggi untuk meraih mimpi dan meminta tolong kepada Unsoed melalui para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN untuk dapat merealisasikan mimpi warga Panembangan.
 
Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades) Muhammad mengaku sangat antusias dengan program tersebut. "Kalau di kelas kan cuma teori, kalau di sini bisa langsung terjun dan mengaplikasikan pengabdian kepada masyarakat," tegasnya. 

Pelepasan mahasiswa KKN ditandai dengan pemasangan topi dan jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa KKN oleh Wakil Rektor Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Sementara penerimaan mahasiswa KKN ditandai dengan pemasangan kartu pengenal kepada perwakilan mahasiswa KKN oleh Kepala Desa Panembangan. 

Baca juga: Unsoed gelar workshop penguatan pengelolaan kehumasan dan kerja sama
Baca juga: Unsoed dan BNN Provinsi Jawa Tengah teken MoU terkait P4GN