Semarang (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengapresiasi komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait dengan Program Jambanisasi sebagai upaya membebaskan provinsi setempat dari buang air besar sembarangan (BABS).

“Melalui Program jambanisasi, 92 persen desa atau kelurahan di Jateng kini telah bebas dari masalah BABS,” kata Direktur Penyehatan Lingkungan Ditjen P2P Kemenkes RI Anas Maruf usai Dialog Membangun Komitmen Menuju Deklarasi Provinsi Jawa Tengah, Setop Buang Air Besar Sembarangan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu.

Ia menyebut capaian itu karena komitmen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sejak periode pertama menjabat yang gencar memenuhi satu dari tiga faktor tercapainya 100 persen setop buang air besar sembarangan.

Faktor pertama adalah pemenuhan sarana prasarana, faktor kedua adalah regulasi dan kebijakan, serta faktor ketiga adalah peran serta masyarakat dengan perubahan perilaku.

“Penting itu, berarti ada ada dukungan kebijakan, ada dukungan perencanaan penganggaran kemudian diwujudkan dalam bentuk suplai yang diwujudkan dalam bentuk infrastruktur sarana prasarana untuk bahwa seluruh kepala keluarga itu punya akses terhadap jamban,” ujarnya.

Menurut dia, capaian tersebut bisa disempurnakan dengan mendorong enam kabupaten yang warganya masih BAB sembarangan.

“Para bupati wali kota sudah menyampaikan komitmen untuk segera mencapai dari enam daerah itu. Nanti harapannya seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah ini bisa 100 persen setop buang air besar sembarangan,” katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan jambanisasi menjadi salah satu program yang juga sejalan dengan kebijakan untuk penurunan kemiskinan ekstrem.

“Sekarang datanya cukup terus kemudian kalau anggaran APBD-nya sudah ada segera dieksekusi, kalau tidak ya sama seperti penurunan kemiskinan ekstrem karena ini juga kita masukkan di sana. Kami carikan CSR, Baznas, filantrop, bantuan dari siapapun agar kami bisa mempercepat itu,” ujarnya.

Data Dinkes Jateng mencatat, bantuan stimulan jamban telah dibagikan sejak 2015 hingga saat ini, dengan jumlah totalnya 35 ribu paket jamban.

Per paket bantuan itu terdiri atas semen, kloset, pipa paralon.

Bantuan jambanisasi pada 2022 juga dilakukan, dan sebanyak 7.181 ribu paket jamban gratis untuk warga.

“Kami akan bantu agar masyarakat punya akses jamban, syukur-syukur masing-masing punya sendiri-sendiri dan pengertian akses jamban itu juga kalau ada toilet ya. Ada septic tank-nya, bukan dibuang ke kali atau ke kolam, itu tidak masuk kategori agar kami hidupnya jauh lebih sehat,” kata Ganjar.

Baca juga: Semen Gresik serap puluhan pekerja melalui program padat karya jambanisasi