IPW usul 5 polisi calo bintara jadi justice collaborator
Sabtu, 1 April 2023 22:07 WIB
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. ANTARA/ I.C.Senjaya.
Semarang (ANTARA) - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendukung Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menggugat praperadilan Kapolda Jawa Tengah berkaitan dengan penanganan kasus lima oknum polisi diduga calo penerimaan Bintara Polri tahun 2022.
"Saya mendukung supaya terbuka di persidangan, siapa saya yang terlibat," kata Sugeng di Semarang, Sabtu.
Ia menilai praktik calo penerimaan Bintara Polri yang terungkap tersebut termasuk sistematis, terstruktur, dan terencana.
Oleh karena itu, ia meminta lima oknum polisi calo penerimaan bintara yang sudah dipecat dan akan diproses hukum tersebut menjadi "justice collaborator" dalam pengungkapan perkara tersebut.
"Menjadi 'justice collaborator' hukuman akan lebih ringan dan membantu mengungkap praktik curang ini," katanya.
Selain itu, lanjut dia, jika tidak diperbaiki maka praktik semacam ini akan akan berpotensi berulang.
Dalam dugaan praktik calo bintara ini, ia juga menduga adanya kebocoran data seleksi para calon polisi tersebut.
Ia juga meminta kebocoran data calon polisi yang akhirnya memicu terjadi praktik calo tersebut diusut tuntas.
"Kebocoran data ini juga harus diusut, apakah kelalaian atau kesengajaan," tambahnya.
Sebelumnya, lima oknum polisi diduga calo penerimaan Bintara Polri di Polda Jawa Tengah diproses pidana.
Penanganan perkara itu dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
Lima oknum polisi, masing-masing Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW, telah terbukti melanggar Kode Etik Profesi Kepolisian.
Tiga polisi, masing-masing Kompol AR, Kompol KN dan AKP CS dijatuhi hukuman demosi selama dua tahun
Adapun dua pelaku lain, masing-masing Bripka Z dan Brigadir EW, dijatuhi hukuman ditempatkan di tempat khusus masing-masing selama 21 hari dan 31 hari.
Dalam perbuatannya, para oknum tersebut memperoleh uang yang dipungut dari para orang tua calon bintara dengan jumlah total mencapai Rp9 miliar.
Adapun sidang gugatan praperadilan terhadap Kapolda Jawa Tengah yang diajukan MAKI akan mulai disidangkan pada 11 April 2023.
"Saya mendukung supaya terbuka di persidangan, siapa saya yang terlibat," kata Sugeng di Semarang, Sabtu.
Ia menilai praktik calo penerimaan Bintara Polri yang terungkap tersebut termasuk sistematis, terstruktur, dan terencana.
Oleh karena itu, ia meminta lima oknum polisi calo penerimaan bintara yang sudah dipecat dan akan diproses hukum tersebut menjadi "justice collaborator" dalam pengungkapan perkara tersebut.
"Menjadi 'justice collaborator' hukuman akan lebih ringan dan membantu mengungkap praktik curang ini," katanya.
Selain itu, lanjut dia, jika tidak diperbaiki maka praktik semacam ini akan akan berpotensi berulang.
Dalam dugaan praktik calo bintara ini, ia juga menduga adanya kebocoran data seleksi para calon polisi tersebut.
Ia juga meminta kebocoran data calon polisi yang akhirnya memicu terjadi praktik calo tersebut diusut tuntas.
"Kebocoran data ini juga harus diusut, apakah kelalaian atau kesengajaan," tambahnya.
Sebelumnya, lima oknum polisi diduga calo penerimaan Bintara Polri di Polda Jawa Tengah diproses pidana.
Penanganan perkara itu dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
Lima oknum polisi, masing-masing Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW, telah terbukti melanggar Kode Etik Profesi Kepolisian.
Tiga polisi, masing-masing Kompol AR, Kompol KN dan AKP CS dijatuhi hukuman demosi selama dua tahun
Adapun dua pelaku lain, masing-masing Bripka Z dan Brigadir EW, dijatuhi hukuman ditempatkan di tempat khusus masing-masing selama 21 hari dan 31 hari.
Dalam perbuatannya, para oknum tersebut memperoleh uang yang dipungut dari para orang tua calon bintara dengan jumlah total mencapai Rp9 miliar.
Adapun sidang gugatan praperadilan terhadap Kapolda Jawa Tengah yang diajukan MAKI akan mulai disidangkan pada 11 April 2023.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
IPW desak Kapolri berantas praktik bawahan setor kepada atasan di dalam institusi Polri
06 June 2023 15:56 WIB, 2023
IPW sarankan Polri segera bongkar mafia rumah sakit manfaatkan pandemi
03 October 2020 15:18 WIB, 2020
PT LIB tanggapi IPW sebut Liga 1 dan 2 terapkan protokol kesehatan ketat
26 September 2020 6:22 WIB, 2020
IPW: Urusan Djoko Tjandra lebih mendesak dibanding tim pemburu koruptor
21 July 2020 11:45 WIB, 2020
Kasus Djoko Tjandra, IPW sarankan Presiden Jokowi bentuk tim independen
19 July 2020 14:58 WIB, 2020
Keluarkan surat jalan buronan, IPW apresiasi pencopotan Brigjen Prasetijo Utomo
16 July 2020 11:31 WIB, 2020
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB