Sukabumi, Jabar (ANTARA) - DR (36) yang mengaku menjadi korban begal di wilayah Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ternyata menggunakan uang istrinya senilai Rp10 juta untuk menyewa pekerja seks komersial.

"Dari hasil penyidikan yang dilakukan oleh penyidik Satreskrim Polres Sukabumi, tersangka yang merupakan warga Kampung Kiarakoneng, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, ini sengaja membuat laporan palsu menjadi korban begal untuk mengelabui istrinya agar uang Rp10 juta yang digunakan menyewa PSK tidak ketahuan oleh istrinya," kata Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Polisi Maruly Pardede saat merilis kasus itu di Sukabumi, Kamis.

Dari hasil penyidikan, ulah yang dilakukan tersangka DR ini berawal saat dia diminta untuk mengambilkan uang milik istrinya.

Namun, ternyata uang tersebut bukannya diserahkan kepada sang istri, tetapi digunakan oleh DR untuk berfoya-foya dan main perempuan atau menyewa PSK.

Setelah uang Rp10 juta tersebut habis dan takut dipertanyakan istrinya, tersangka kemudian merencanakan aksi menjadi korban begal saat perjalanan menuju rumah.

Aksi pura-pura itu dilakukan pada Minggu (9/4) sekitar pukul 15.30 WIB di Kampung Wangun, Desa/Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Ia ditolong warga dan kemudian melapor ke polisi. Polisi yang melakukan olah TKP kemudian curiga atas keterangan DR. Akhirnya kasus ini terungkap, ternyata laporan tersangka ke Polsek Lengkong hanyalah bohong belaka. Laporan palsu yang dibuat tersangka untuk mengelabui istrinya.