Keluarga Tjahjo Kumolo gelar haul pertama
Minggu, 2 Juli 2023 6:59 WIB
Haul pertama Tjahjo Kumolo yang berlangsung di Semarang, Sabtu (1/7/2023), dihadiri jajaran kader PDI Perjuangan. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Keluarga besar mendiang Tjahjo Kumolo menggelar haul pertama politikus senior, sekaligus mantan Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN RB tersebut di Semarang, Sabtu malam, yang dihadiri jajaran kader PDI Perjuangan.
Tokoh yang hadir, yakni jajaran anggota DPRD Jawa Tengah, antara lain Soetjipto, istri Kepala LKPP Krisseptiana Hendrar Prihadi, anggota DPRD Kota Semarang dari PDI Perjuangan, dan kader senior PDI Perjuangan di Kota Atlas.
Putri sulung mendiang Tjahjo Kumolo, drg. Rahajeng Widyaswari menjelaskan bahwa ayahnya sebenarnya kelahiran Solo, tetapi tumbuh besar dan kuliah di Semarang sehingga bisa dibilang sebagai orang Semarang.
"Haul yang pertama dibuat di Semarang karena selama ini tinggal di Semarang dan saudara banyak di Semarang. Kami dari keluarga inti almarhum ingin meluangkan waktu cukup agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar di sini," katanya.
Melalui haul tersebut, menurut dia, sekaligus juga menjadi ajang silaturahmi dengan sahabat dan kawan ayahandanya semasa hidup.
"Anggota-anggota DPRD memang sudah temen lama almarhum ya. Cuma karena saya sekarang di sini, temen lama bapak jadi temen baru saya. Apa salahnya sekaligus bersilaturahmi sama mereka," katanya.
Rahajeng selalu mengingat apa yang diajarkan ayahnya semasa hidup, yakni kesederhanaan dan tidak pernah meremehkan siapapun yang akan selalu tertanam hingga kapanpun.
"Paling utama kesederhanaan, itu nomor satu. Bapak itu sederhana, enggak banyak omong. Dari bapak, saya juga belajar bagaimana mengontrol emosi. Seberat apapun masalah, pikiran, jangan sampai keluarga tahu," katanya.
Selain itu, Rahajeng juga mengenang ayahnya sebagai sosok negarawan karena apa yang dipikirkan sepanjang hidupnya adalah untuk negara, dan ingin meneruskan perjuangan mendiang dengan maju sebagai legislator lewat partai yang sama.
"Dari temen-temen almarhum, menurut mereka, bapak itu lebih dari seorang politisi. Negawaran yang sepanjang hidup dipikirkan untuk negaranya. Bahkan, keinginan terakhir almarhum akhirnya terwujud, ingin meninggal dalam masa tugas," katanya.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengenang mendiang Tjahjo Kumolo sebagai tokoh nasional dan pejuang partai yang benar-benar bisa menciptakan banyak kader militan.
"Termasuk saya ini, mentornya juga beliau. Sampai dengan saat ini, kami mengenang beliau sangat luar biasa, sebagai kader ideologis dan ide-idenya juga sangat cemerlang," katanya.
Selain itu, Supriyadi yang kini duduk di Komisi D DPRD Kota Semarang juga mengenal Tjahjo sebagai sosok yang baik dan ramah terhadap siapapun tamu yang berkunjung.
"Ketika ada tamu dari mana, siapapun, selalu welcome, Selalu memberikan solusi yang terbaik untuk kawan, sahabat, dan tamu-tamunya. Itu yang tertanam pada saya sebagai kader," katanya.
Tokoh yang hadir, yakni jajaran anggota DPRD Jawa Tengah, antara lain Soetjipto, istri Kepala LKPP Krisseptiana Hendrar Prihadi, anggota DPRD Kota Semarang dari PDI Perjuangan, dan kader senior PDI Perjuangan di Kota Atlas.
Putri sulung mendiang Tjahjo Kumolo, drg. Rahajeng Widyaswari menjelaskan bahwa ayahnya sebenarnya kelahiran Solo, tetapi tumbuh besar dan kuliah di Semarang sehingga bisa dibilang sebagai orang Semarang.
"Haul yang pertama dibuat di Semarang karena selama ini tinggal di Semarang dan saudara banyak di Semarang. Kami dari keluarga inti almarhum ingin meluangkan waktu cukup agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar di sini," katanya.
Melalui haul tersebut, menurut dia, sekaligus juga menjadi ajang silaturahmi dengan sahabat dan kawan ayahandanya semasa hidup.
"Anggota-anggota DPRD memang sudah temen lama almarhum ya. Cuma karena saya sekarang di sini, temen lama bapak jadi temen baru saya. Apa salahnya sekaligus bersilaturahmi sama mereka," katanya.
Rahajeng selalu mengingat apa yang diajarkan ayahnya semasa hidup, yakni kesederhanaan dan tidak pernah meremehkan siapapun yang akan selalu tertanam hingga kapanpun.
"Paling utama kesederhanaan, itu nomor satu. Bapak itu sederhana, enggak banyak omong. Dari bapak, saya juga belajar bagaimana mengontrol emosi. Seberat apapun masalah, pikiran, jangan sampai keluarga tahu," katanya.
Selain itu, Rahajeng juga mengenang ayahnya sebagai sosok negarawan karena apa yang dipikirkan sepanjang hidupnya adalah untuk negara, dan ingin meneruskan perjuangan mendiang dengan maju sebagai legislator lewat partai yang sama.
"Dari temen-temen almarhum, menurut mereka, bapak itu lebih dari seorang politisi. Negawaran yang sepanjang hidup dipikirkan untuk negaranya. Bahkan, keinginan terakhir almarhum akhirnya terwujud, ingin meninggal dalam masa tugas," katanya.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengenang mendiang Tjahjo Kumolo sebagai tokoh nasional dan pejuang partai yang benar-benar bisa menciptakan banyak kader militan.
"Termasuk saya ini, mentornya juga beliau. Sampai dengan saat ini, kami mengenang beliau sangat luar biasa, sebagai kader ideologis dan ide-idenya juga sangat cemerlang," katanya.
Selain itu, Supriyadi yang kini duduk di Komisi D DPRD Kota Semarang juga mengenal Tjahjo sebagai sosok yang baik dan ramah terhadap siapapun tamu yang berkunjung.
"Ketika ada tamu dari mana, siapapun, selalu welcome, Selalu memberikan solusi yang terbaik untuk kawan, sahabat, dan tamu-tamunya. Itu yang tertanam pada saya sebagai kader," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tak bisa lagi berkarya, Rahajeng beri perhatian seniman lanjut usia
06 September 2023 12:59 WIB, 2023
Politikus muda Rahajeng bertekad wujudkan Kota Semarang "zero stunting"
30 March 2023 19:15 WIB, 2023
Menteri Tjahjo Kumolo minta MPP Kendal jadi penggerak pertumbuhan ekonomi
02 June 2021 13:27 WIB, 2021