Pengelola Mal Tentrem Semarang datangi keluarga korban pertunjukan JKT48
Jumat, 14 Juli 2023 22:35 WIB
Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17), penonton yang meninggal dunia saat pertunjukan JKT48 bertemu dengan manajemen Mal Tentrem Semarang, Jumat. ANTARA/ I.C.Senjaya.
Semarang (ANTARA) - Pengelola Mal Tentrem Semarang mendatangi keluarga Ahmad Arsyad Disky (17), penonton yang meninggal dunia saat pertunjukan JKT48 di pusat perbelanjaan di Ibu Kota Jawa Tengah itu pada 11 Juli 2023.
Kedatangan pengelola Mal Tentrem ke rumah korban di Jalan Merbau Raya, Banyumanik, Kota Semarang, Jumat, difasilitasi oleh kepolisian
Usai pertemuan dengan keluarga korban sekitar satu jam, tidak ada pernyataan yang disampaikan oleh pengelola Mal Tentrem Semarang.
Sementara Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Andika Oktavian, usai pertemuan, mengatakan, kepolisian memfasilitasi pihak Mal Tentrem untuk bertemu dengan keluarga korban.
"Pihak Tentrem sudah menjelaskan, kemudian keluarga tidak mempermasalahkan," katanya.
Meski pengelola Mal Tentrem sudah bertemu dengan keluarga Ahmad Arsyad Disky, kata dia, penyelidikan perkara kematian korban usai menonton pertunjukan JKT48 tersebut masih berjalan.
"Masih berjalan, susah ada 10 saksi yang diperiksa," tambahnya.
Adapun kerabat keluarga Ahmad Arsyad Disky, Bayu Eriadi, mengatakan, pengelola Mal Tentrem datang untuk meminta maaf atas kejadian di lokasi kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, pengelola Mal Tentrem Semarang yang diwakili general manajer serta petugas di bagian keamanan juga menjelaskan tentang kronologis kejadian nahas tersebut.
"Intinya keluarga sudah ikhlas dan tidak menuntut macam-macam," katanya.
Menurut dia, silaturahmi kali ini masih akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya.
"Nanti akan kumpul lagi, tadi menawarkan apa yang bisa dibantu dari pihak Tentrem," tambahnya.
Sebelumnya, Ahmad Arsyad Disky dilaporkan pingsan saat pertunjukan grup JKT48 di Mal Tentrem Semarang, Jumat (11/7) petang.
Korban langsung mendapatkan pertolongan petugas saat jatuh pingsan di tengah-tengah pertunjukan itu.
Jenazah korban sendiri sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kedatangan pengelola Mal Tentrem ke rumah korban di Jalan Merbau Raya, Banyumanik, Kota Semarang, Jumat, difasilitasi oleh kepolisian
Usai pertemuan dengan keluarga korban sekitar satu jam, tidak ada pernyataan yang disampaikan oleh pengelola Mal Tentrem Semarang.
Sementara Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Andika Oktavian, usai pertemuan, mengatakan, kepolisian memfasilitasi pihak Mal Tentrem untuk bertemu dengan keluarga korban.
"Pihak Tentrem sudah menjelaskan, kemudian keluarga tidak mempermasalahkan," katanya.
Meski pengelola Mal Tentrem sudah bertemu dengan keluarga Ahmad Arsyad Disky, kata dia, penyelidikan perkara kematian korban usai menonton pertunjukan JKT48 tersebut masih berjalan.
"Masih berjalan, susah ada 10 saksi yang diperiksa," tambahnya.
Adapun kerabat keluarga Ahmad Arsyad Disky, Bayu Eriadi, mengatakan, pengelola Mal Tentrem datang untuk meminta maaf atas kejadian di lokasi kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, pengelola Mal Tentrem Semarang yang diwakili general manajer serta petugas di bagian keamanan juga menjelaskan tentang kronologis kejadian nahas tersebut.
"Intinya keluarga sudah ikhlas dan tidak menuntut macam-macam," katanya.
Menurut dia, silaturahmi kali ini masih akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya.
"Nanti akan kumpul lagi, tadi menawarkan apa yang bisa dibantu dari pihak Tentrem," tambahnya.
Sebelumnya, Ahmad Arsyad Disky dilaporkan pingsan saat pertunjukan grup JKT48 di Mal Tentrem Semarang, Jumat (11/7) petang.
Korban langsung mendapatkan pertolongan petugas saat jatuh pingsan di tengah-tengah pertunjukan itu.
Jenazah korban sendiri sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Oknum polisi Yogya dilaporkan atas dugaan penganiayaan warga Mijen hingga tewas
11 January 2025 22:27 WIB
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB