Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah mengimbau masyarakat manajemen waktu perjalanan ke tempat kerja atau mengantar anak ke sekolah untuk mengantisipasi kemacetan dalam kota menyusul penutupan sementara akses utama Solo-Purwodadi karena pekerjaan rel layang Simpang Joglo.
"(Pada penutupan, Red.) hari pertama lancar karena kan libur (Minggu, Red.). Ini hari kedua penutupan Palang Joglo, bersamaan dengan sekolah masuk perdana, lalu lintas luar biasa," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta Ari Wibowo di Solo, Senin.
Ia mengatakan, puncak kepadatan lalu lintas pada hari pertama terjadi pada pukul 06.15-08.00 WIB. Dari hasil pantauan, kepadatan terjadi di sejumlah jalur alternatif rute Solo-Purwodadi. Beberapa kepadatan di antaranya terjadi di kawasan Jembatan Cengklik, Kretek Abang, dan Simpang Utara Jembatan Nakula-Sadewa Mojosongo.
Terkait hal itu, ia meminta masyarakat untuk menghindari jam sibuk. Salah satunya untuk pelajar diminta berangkat lebih pagi dan masyarakat umum yang ingin beraktivitas agar memilih jam lain.
"Pertama manajemen waktu perjalanan, hindari waktu padat, jangan mepet jamnya. Atau kalau bisa setelah itu, khususnya pekerja, aktivitas harian yang bisa menghindari, hindari kepadatan yang terjadi," katanya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan manajemen rute perjalanan.
"Tetapkan rute perjalanan anda, yang selama ini jadi rute harian, BBM dianggap lebih boros (dengan memutar, Red.) padahal sebetulnya tidak," katanya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk memilih moda transportasi yang ukurannya lebih kecil. Seperti misalnya jika biasanya naik kendaraan roda empat agar menggunakan roda dua.
"Atau naik transportasi massal," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga akan melakukan rapat evaluasi terkait kemacetan panjang yang terjadi pagi ini.
"Rute dievaluasi, bila perlu ditambahkan. Saat ini kami juga mengendalikan trafic light dari control room. Arus lalu lintas kami hijaukan sesuai kebutuhan di lapangan," katanya.***1***