Pemkot Surakarta optimalkan pengobatan pada kasus PMK
Solo (ANTARA) - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispangtan) Kota Surakarta, Jawa Tengah mengoptimalkan pengobatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
Kepala Dispangtan Kota Surakarta Eko Nugroho Isbandijarso di Solo, Minggu, mengatakan saat ini pengobatan dilakukan terhadap lima ekor sapi yang sudah positif PMK.
Mengenai vaksinasi PMK, dikatakannya, sejauh ini belum dilakukan di Kota Surakarta menyusul belum ada kuota vaksin yang diperoleh dari pusat.
"Kalau Solo sih nggak ada (vaksinasi PMK) karena kami nggak dapat jatah dari pusat. Kalau dari pusat itu kan 50.000 dosis untuk seluruh Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, pemberian vaksinasi PMK baru diprioritaskan untuk daerah yang padat ternak dan banyak ditemukan kasus PMK.
Terkait dengan sapi di Kota Solo yang terkena PMK justru yang setiap hari dikandang.
Ia mengatakan saat ini populasi sapi di Kota Solo mencapai 300 ekor.
"Saat ini yang positif PMK masih dalam proses penyembuhan," katanya.
Selain pengobatan, pihaknya menerjunkan petugas untuk menyemprot disinfeksi ke setiap kandang sapi di Kota Solo.
Sebelumnya, sejumlah daerah seperti Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri sudah mulai memasifkan pemberian vaksinasi PMK pada sapi. Bahkan, di Kabupaten Wonogiri terpaksa menutup sementara pasar hewan untuk meminimalisasi penularan antardaerah.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025