Purwokerto (ANTARA) - Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Purwokerto Utara menyelidiki aksi "koboi jalanan" yang dilakukan seorang pengemudi mobil CRV di Jalan Ringin Tirto, Kelurahan Bancarkembar, Kabupaten Banyumas, yang berawal dari kecelakaan lalu lintas.

Saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Selasa, Kepala Polsek Purwokerto Utara Komisaris Polisi Margono mengatakan berdasarkan laporan ada kecelakaan di Jalan Ringin Tirto yang melibatkan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

Menurut dia, kecelakaan lalu lintas tersebut sudah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas.

Sementara terhadap pengemudi mobil berinisial AN (24) yang diduga terpengaruh minuman beralkohol, kata dia, sudah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan urine oleh Satuan Reserse Narkoba Polresta Banyumas dan hasilnya positif.

"Saya dengar positif. Cuma positifnya mengandung apa, saya belum paham," jelasnya.

Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, dia mengatakan senjata yang digunakan pria itu hanyalah senjata mainan.

Disinggung mengenai adanya informasi jika senjata tersebut sempat ditodongkan kepada warga, Kapolsek mengaku tidak tahu secara pasti kejadiannya.

"Orang 'kan asumsi macam-macam, mungkin begini dikira nodong, mungkin begini ya nodong, asumsi itu macam-macam. Jadi saya enggak tahu persis karena saya enggak ke TKP, saya ada TKP yang lain," tegasnya.

Berdasarkan informasi dari warga di sekitar lokasi kejadian, peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/7) pagi setelah sebuah mobil CRV bersenggolan dengan sepeda motor yang dikendarai seorang perempuan.

Salah seorang warga yang mengetahui kejadian itu, Arif (33) mengatakan pengemudi mobil tersebut sempat meminta untuk diselesaikan secara damai.

"Tapi ibunya (perempuan pengendara sepeda motor, red.) minta ke kantor polisi. Kemudian ada perselisihan, akhirnya banyak orang membantu, termasuk saya juga ke situ," kata dia yang berjualan daging ayam potong di dekat lokasi kejadian.

Saat terjadi perselisihan, kata dia, seorang guru dari salah satu sekolah dasar yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) datang untuk membantu mediasi.

Menurut dia, guru tersebut bertanya tentang kronologi kejadiannya, sehingga perempuan itu menjelaskannya.

"Lama-lama dia (pengemudi mobil, red.) nantang Pak Guru, mau berkelahi, terus dia ngeluarin beceng (senjata api jenis pistol, red.)," jelas dia yang saat itu berada di belakang pengemudi mobil tersebut.

Ketika mengetahui pengemudi mobil itu mengeluarkan senjata api, kata dia, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.

Bahkan, kata dia, guru SD yang turut lari ke arah sekolah itu dikejar oleh pengemudi mobil tersebut.

Tidak lama kemudian, lanjut dia, pengemudi mobil itu balik arah dan memasukkan kembali benda diduga pistol ke dalam tas yang dipakainya.