Solo (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan hadiah berupa buku saat mengunjungi tokoh agama Habib Novel Alaydrus di Solo, Selasa.

"Buku tulisan saya, Manusia Langit, karena manusia langit itu sekarang nggak kelihatan di bumi, kalau dicari nanti ketemu," kata Habib Novel Alaydrus di Solo, Selasa.

Ia mengatakan dengan keberadaan sosok yang disebutnya sebagai manusia langit, maka bumi menjadi lebih tenteram.

"Saya senang cari manusia langit, orangnya nggak kelihatan tapi berkat orang-orang ini bumi jadi dingin, negara jadi adem, rahmat turun. Mungkin orangnya sedang duduk di pojok, kita nggak kenal, saya suka nyebut itu," katanya.
 
Terkait dengan kunjungan Ganjar, ia mengatakan terbuka dengan kedatangan siapapun.
 
"Ini namanya Ar Raudhah (masjid milik Habib Novel, Red.) yang artinya taman. Cita-cita saya membuat masjid ini adalah agar semua orang bisa menikmati taman ini. Maka saya senang kalau ada orang senang di sini. Capeknya kalian di manapun masuk ke sini harus hilang, keluar bisa bersemangat lagi, melanjutkan yang harus dilanjutkan," katanya.

Ia juga mengaku merasa terhormat dengan kedatangan Ganjar ke kediamannya.
 
"Ada yang dipercaya oleh mayoritas masyarakat untuk jadi calon presiden, calon gubernur, atau calon bupati, itu kan berarti orang-orang pilihan. Kok mau datang ke tempat saya, itu kehormatan bagi saya. Namun siapapun yang datang ya selamat datang, saya kan warga Solo, begitu mas Gibran ngajarin ke saya," katanya.
 
Disinggung mengenai keterkaitan kunjungan tersebut dengan Pemilihan Presiden 2024, menurut dia siapapun nanti pemenangnya adalah pilihan bersama.

"Saya cuma satu, di mana-mana saya ajarkan satu, presiden yang terpilih itulah pilihan saya. Saya ngajarin masyarakat, siapapun yang jadi presiden itu pilihan kita bersama, jangan sampai ada perpecahan, permusuhan," katanya.
 
Ia juga mendorong seluruh masyarakat untuk tidak membenci calon presiden tertentu. Selanjutnya, masyarakat bisa memilih salah satu yang disuka.
 
"Kita dorong yang di bawah senang dengan calon yang ada, coba kalau kita jadi calon kan pusing to. Kalau sudah ada yang mau jadi calon ya kita dukung, beri kebebasan masyarakat silahkan dipilih yang disuka, yakinlah yang kamu pilih itu pasti yang bagus, karena yang nyalon semua bagus. Kalau yang jadi siapa itu nasib, tidak ada yang tahu," katanya.
 
Pada kesempatan yang sama, Ganjar merasa terhormat atas sambutan yang diberikan oleh keluarga Habib Novel kepadanya.

"Ini tadi spesial, ceritanya baru ketahuan saat istri beliau (Habib Novel, Red.) rawuh (datang). Tadi google dulu, senangannya Pak Ganjar apa. Saya merasa terhormat karena disambut sambel tempe, ternyata googling dulu, ibu masaknya enak, saya nambah tiga kali," selorohnya.