BMKG: Hujan di Jawa Tengah bagian selatan bukan tanda masa pancaroba
Rabu, 30 Agustus 2023 8:33 WIB
Arsip Foto - Pengendara sepeda motor melalui Jalan Jenderal Soedirman di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, saat hujan turun. (ANTARA/Sumarwoto)
Purwokerto (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa hujan ringan yang dalam beberapa hari terakhir turun di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, termasuk Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, bukan tanda masa pancaroba.
"Saat ini masih musim kemarau, belum masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau menuju musim hujan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Klimatologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Menurut dia, munculnya mendung yang kadang diikuti dengan hujan ringan di beberapa bagian wilayah Kabupaten Banyumas dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh faktor lokal.
"Pada intinya, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Hujan tetap berpotensi terjadi pada musim kemarau meskipun dengan intensitas ringan," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa musim angin timuran sampai saat ini masih berlangsung di wilayah perairan selatan Jawa Tengah.
"Meskipun pola anginnya bergerak dari tenggara hingga barat daya, pengaruh angin timurannya masih kuat. Dengan demikian, musim angin timuran masih berlangsung di wilayah perairan selatan Jateng, sehingga gelombang tinggi masih berpotensi terjadi," ia menjelaskan.
Baca juga: Dinkes Kudus imbau masyarakat waspadai DBD
"Saat ini masih musim kemarau, belum masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau menuju musim hujan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Klimatologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Menurut dia, munculnya mendung yang kadang diikuti dengan hujan ringan di beberapa bagian wilayah Kabupaten Banyumas dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh faktor lokal.
"Pada intinya, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Hujan tetap berpotensi terjadi pada musim kemarau meskipun dengan intensitas ringan," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa musim angin timuran sampai saat ini masih berlangsung di wilayah perairan selatan Jawa Tengah.
"Meskipun pola anginnya bergerak dari tenggara hingga barat daya, pengaruh angin timurannya masih kuat. Dengan demikian, musim angin timuran masih berlangsung di wilayah perairan selatan Jateng, sehingga gelombang tinggi masih berpotensi terjadi," ia menjelaskan.
Baca juga: Dinkes Kudus imbau masyarakat waspadai DBD
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024