BI Jateng prediksi inflasi September terkendali
Kamis, 14 September 2023 8:19 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra. ANTARA/HO-Bank Indonesia
Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memprediksi laju inflasi tetap terkendali pada September 2023 karena stok beras cukup, meski harga komoditas tersebut mengalami kenaikan.
"Mudah-mudahan (inflasi September) terkendali karena sudah ada stok beras yang cukup banyak," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Jateng, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Rahmat di sela bedah buku dan peluncuran Pojok Braille Bank Indonesia (Pobebi) di Perpustakaan BI Jateng.
Diakuinya, kata dia, komoditas beras memang menyumbang kontribusi terhadap inflasi di Jateng pada Agustus 2023, tetapi tidak terlalu besar, yakni 0,09 persen.
Untuk inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di enam kota gabungan di Jateng pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,03 persen (month to month/mtm) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen (mtm).
"Inflasi mtm Agustus sebesar 0,03 persen. Itu lebih tinggi dibandingkan nasional, kan nasional deflasi. Jadi, mudah-mudahan harga beras gak menyebabkan inflasi terlalu tinggi," katanya.
Rahmat menjelaskan kenaikan harga beras di pasaran disebabkan banyak hal, termasuk faktor iklim yang terdampak fenomena El Nino dan situasi global.
"Memang karena ada musim El Nino dan masih ada dampak perang Rusia dengan Ukraina. Beberapa negara besar eksportir beras juga mulai memikirkan untuk memenuhi kebutuhan domestiknya," katanya.
Namun, kata dia, persediaan beras di Jateng sejauh ini masih mencukupi, termasuk didukung oleh daerah sentra beras dengan persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan irigasi.
"Alhamdulillah, pemerintah juga sudah melakukan impor beras. Ya, memang untuk sementara waktu supaya harga tidak terlalu melonjak tinggi," katanya.
Sebagai salah satu anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BI Jateng bersama Bulog juga akan berupaya melakukan pemenuhan beras di pasaran, termasuk melalui operasi pasar.
Namun, Rahmat mengatakan untuk waktu dekat ini belum perlu dilakukan operasi pasar karena persediaan beras masih mencukupi di pasaran.
"Belum (operasi pasar). Karena stok (beras) di masyarakat dan di pasar masih cukup banyak," ujarnya.
"Mudah-mudahan (inflasi September) terkendali karena sudah ada stok beras yang cukup banyak," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Jateng, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Rahmat di sela bedah buku dan peluncuran Pojok Braille Bank Indonesia (Pobebi) di Perpustakaan BI Jateng.
Diakuinya, kata dia, komoditas beras memang menyumbang kontribusi terhadap inflasi di Jateng pada Agustus 2023, tetapi tidak terlalu besar, yakni 0,09 persen.
Untuk inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di enam kota gabungan di Jateng pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,03 persen (month to month/mtm) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen (mtm).
"Inflasi mtm Agustus sebesar 0,03 persen. Itu lebih tinggi dibandingkan nasional, kan nasional deflasi. Jadi, mudah-mudahan harga beras gak menyebabkan inflasi terlalu tinggi," katanya.
Rahmat menjelaskan kenaikan harga beras di pasaran disebabkan banyak hal, termasuk faktor iklim yang terdampak fenomena El Nino dan situasi global.
"Memang karena ada musim El Nino dan masih ada dampak perang Rusia dengan Ukraina. Beberapa negara besar eksportir beras juga mulai memikirkan untuk memenuhi kebutuhan domestiknya," katanya.
Namun, kata dia, persediaan beras di Jateng sejauh ini masih mencukupi, termasuk didukung oleh daerah sentra beras dengan persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan irigasi.
"Alhamdulillah, pemerintah juga sudah melakukan impor beras. Ya, memang untuk sementara waktu supaya harga tidak terlalu melonjak tinggi," katanya.
Sebagai salah satu anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BI Jateng bersama Bulog juga akan berupaya melakukan pemenuhan beras di pasaran, termasuk melalui operasi pasar.
Namun, Rahmat mengatakan untuk waktu dekat ini belum perlu dilakukan operasi pasar karena persediaan beras masih mencukupi di pasaran.
"Belum (operasi pasar). Karena stok (beras) di masyarakat dan di pasar masih cukup banyak," ujarnya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jateng borong semua Piala LKBB, Film Pendek, Karya Essay Madrasah Tingkat Nasional 2024
23 November 2024 17:03 WIB
Temanggung, daerah dengan tingkat pengangguran terbuka terendah di Jateng
17 November 2024 12:17 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB