Tim PPK Ormawa UKT Unsoed dampingi pengolahan produk makanan berbahan kopi dan kapulaga
Senin, 25 September 2023 16:35 WIB
Pelatihan pengolahan produk makanan berbahan kopi dan kapulaga yang diselenggarakan Tim PPK Ormawa UKT Faperta Unsoed Purwokerto di Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Minggu (18/9/2023). ANTARA/HO-Unsoed
Purwokerto (ANTARA) - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Unit Klinik Tani (UKT) Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melakukan pendampingan dalam pengolahan makanan berbahan kopi dan kapulaga.
Dalam kegiatan PPK Ormawa Tahun 2023 dengan tema Desa Hutan itu, tim yang diketuai Putri Rachmawati dan beranggotakan 14 mahasiswa dengan lima pendamping itu mengusung judul kegiatan Pengembangan Agroforestry Berbasis Komoditas Unggulan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Mewujudkan SDG’s di Desa Baseh, Kabupaten Banyumas.
Ke-14 anggota tim itu terdiri atas Alya Muna Nabila, Akas Yusuf Sugito, Ahmad Fathan Mafazi, Winanti Etik Pratiwi, Dwiky Rizqy Kurniawan, Yosafat Kunzewich Christian, Tiara Damayanti, Suana, M. Faiz Rahmatullah, Salwa Dian Lestari, Yusrotul Mufarohah, M. Yusuf Muqarrobin, Rika Novianti, M. Ihsan Fauzi, M. Yazid Aenul W., Fiqri Khaironi, Belinda Septia Rini, Revin Intan Sari, dan Dimas.
"Kami mengadakan kegiatan praktik pembuatan produk turunan kopi dan kapulaga dalam rangka diseminasi dan penguatan Kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Baseh. Adapun target sasaran pada kegiatan tersebut adalah Kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Baseh," jelas Ketua Tim PPK Ormawa UKT Putri Rachmawati.
Dia mengatakan dipilihnya Baseh sebagai lokasi kegiatan karena daerah itu merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan wilayah kehutanan dengan potensi sumber daya alam, pertanian, dan perkebunan yang melimpah.
Menurut dia, kopi dan kapulaga dibudidayakan dalam sistem agroforestri menjadi komoditas unggulan yang potensial untuk dikembangkan.
Selama ini, kata dia, produk kapulaga dijual di pasar lokal Banyumas Raya dan melalui pengepul.
Baca juga: Atasi permasalahan limbah jagung, mahasiswa Unsoed eksplorasi bakteri pendegradasi selulosa
"Produk kopi robusta Baseh dijual dalam bentuk green bean, roasted bean, dan kopi bubuk dengan merk Kopi Robusta Baseh," ungkapnya.
Melalui kegiatan pendampingan tersebut, kata dia, Tim PPK Ormawa UKT memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK, anggota Karang Taruna, dan pelaku UMKM untuk membuat produk makanan berbahan tambahan kopi dan kapulaga guna memberikan nilai tambah terhadap komoditas yang ada.
Dia mengatakan kegiatan pelatihan pembuatan produk turunan atau makanan olahan berbasis kopi dan kapulaga dilaksanakan pada hari Minggu (18/9) serta diikuti sekitar 20 peserta yang terdiri atas ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM bidang makanan ringan.
Menurut dia, tujuan kegiatan tersebut adalah melakukan diversifikasi produk kopi dan kapulaga agar memberikan nilai tambah bagi produk mentah dan menghasilkan produk makanan baru yang memiliki cita rasa khas dan layak dipasarkan pada konsumen dengan berbagai rentang usia khususnya generasi muda.
"Produk turunan yang dibuat, antara lain wedang kapulaga, tiramisu dessert box, bolu kopi baseh, dan roti kopi baseh atau RaKoSeh," jelasnya.
Sebelum kegiatan pelatihan tersebut terlaksana, kata dia, telah dilaksanakan uji coba dan penentuan formulasi bersama anggota inti PKK Desa Baseh sebanyak tiga kali pertemuan untuk menemukan resep yang tepat, enak untuk dinikmati, dan layak dipasarkan pada konsumen pada skala luas.
Baca juga: PPK Ormawa HMJK Unsoed lakukan upaya turunkan AKI-AKB di Banyumas
Menurut dia, uji coba resep dan pelatihan pembuatan produk turut didampingi Okti Herliana, S.P., M.P. selaku Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa UKT.
"Melalui uji organoleptik yang dilakukan, beberapa jenis produk makanan yang dibuat memiliki cita rasa enak, penampilan menarik, dan disukai konsumen," katanya.
Dia mengatakan kegiatan diseminasi dan penguatan PKK serta Karang Taruna Desa Baseh tidak berhenti pada pelatihan pembuatan produk turunan.
Ke depan, kata dia, produk turunan tersebut akan diajukan legalitasnya berupa pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan sertifikat halal khususnya bagi anggota PKK yang sudah eksis menjalankan usaha makanan ringan.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan UMKM pengolahan kopi dan kapulaga menjadi produk turunan di Desa Baseh untuk meningkatkan nilai ekonomi produk dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Putri.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Baseh Nur Faizah mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam membuat produk makanan kekinian yang digemari generasi muda dan rasanya unik. [ohr&ukt]
Baca juga: Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed pasang biopori di Purbalingga
Baca juga: Unsoed-BNNK Banyumas komitmen cegah narkoba di lingkungan kampus
Dalam kegiatan PPK Ormawa Tahun 2023 dengan tema Desa Hutan itu, tim yang diketuai Putri Rachmawati dan beranggotakan 14 mahasiswa dengan lima pendamping itu mengusung judul kegiatan Pengembangan Agroforestry Berbasis Komoditas Unggulan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Mewujudkan SDG’s di Desa Baseh, Kabupaten Banyumas.
Ke-14 anggota tim itu terdiri atas Alya Muna Nabila, Akas Yusuf Sugito, Ahmad Fathan Mafazi, Winanti Etik Pratiwi, Dwiky Rizqy Kurniawan, Yosafat Kunzewich Christian, Tiara Damayanti, Suana, M. Faiz Rahmatullah, Salwa Dian Lestari, Yusrotul Mufarohah, M. Yusuf Muqarrobin, Rika Novianti, M. Ihsan Fauzi, M. Yazid Aenul W., Fiqri Khaironi, Belinda Septia Rini, Revin Intan Sari, dan Dimas.
"Kami mengadakan kegiatan praktik pembuatan produk turunan kopi dan kapulaga dalam rangka diseminasi dan penguatan Kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Baseh. Adapun target sasaran pada kegiatan tersebut adalah Kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Baseh," jelas Ketua Tim PPK Ormawa UKT Putri Rachmawati.
Dia mengatakan dipilihnya Baseh sebagai lokasi kegiatan karena daerah itu merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan wilayah kehutanan dengan potensi sumber daya alam, pertanian, dan perkebunan yang melimpah.
Menurut dia, kopi dan kapulaga dibudidayakan dalam sistem agroforestri menjadi komoditas unggulan yang potensial untuk dikembangkan.
Selama ini, kata dia, produk kapulaga dijual di pasar lokal Banyumas Raya dan melalui pengepul.
Baca juga: Atasi permasalahan limbah jagung, mahasiswa Unsoed eksplorasi bakteri pendegradasi selulosa
"Produk kopi robusta Baseh dijual dalam bentuk green bean, roasted bean, dan kopi bubuk dengan merk Kopi Robusta Baseh," ungkapnya.
Melalui kegiatan pendampingan tersebut, kata dia, Tim PPK Ormawa UKT memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK, anggota Karang Taruna, dan pelaku UMKM untuk membuat produk makanan berbahan tambahan kopi dan kapulaga guna memberikan nilai tambah terhadap komoditas yang ada.
Dia mengatakan kegiatan pelatihan pembuatan produk turunan atau makanan olahan berbasis kopi dan kapulaga dilaksanakan pada hari Minggu (18/9) serta diikuti sekitar 20 peserta yang terdiri atas ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM bidang makanan ringan.
Menurut dia, tujuan kegiatan tersebut adalah melakukan diversifikasi produk kopi dan kapulaga agar memberikan nilai tambah bagi produk mentah dan menghasilkan produk makanan baru yang memiliki cita rasa khas dan layak dipasarkan pada konsumen dengan berbagai rentang usia khususnya generasi muda.
"Produk turunan yang dibuat, antara lain wedang kapulaga, tiramisu dessert box, bolu kopi baseh, dan roti kopi baseh atau RaKoSeh," jelasnya.
Sebelum kegiatan pelatihan tersebut terlaksana, kata dia, telah dilaksanakan uji coba dan penentuan formulasi bersama anggota inti PKK Desa Baseh sebanyak tiga kali pertemuan untuk menemukan resep yang tepat, enak untuk dinikmati, dan layak dipasarkan pada konsumen pada skala luas.
Baca juga: PPK Ormawa HMJK Unsoed lakukan upaya turunkan AKI-AKB di Banyumas
Menurut dia, uji coba resep dan pelatihan pembuatan produk turut didampingi Okti Herliana, S.P., M.P. selaku Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa UKT.
"Melalui uji organoleptik yang dilakukan, beberapa jenis produk makanan yang dibuat memiliki cita rasa enak, penampilan menarik, dan disukai konsumen," katanya.
Dia mengatakan kegiatan diseminasi dan penguatan PKK serta Karang Taruna Desa Baseh tidak berhenti pada pelatihan pembuatan produk turunan.
Ke depan, kata dia, produk turunan tersebut akan diajukan legalitasnya berupa pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan sertifikat halal khususnya bagi anggota PKK yang sudah eksis menjalankan usaha makanan ringan.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan UMKM pengolahan kopi dan kapulaga menjadi produk turunan di Desa Baseh untuk meningkatkan nilai ekonomi produk dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Putri.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Baseh Nur Faizah mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam membuat produk makanan kekinian yang digemari generasi muda dan rasanya unik. [ohr&ukt]
Baca juga: Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed pasang biopori di Purbalingga
Baca juga: Unsoed-BNNK Banyumas komitmen cegah narkoba di lingkungan kampus
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Unsoed-UHB bantu petani Desa Winduaji melalui budi daya jamur untuk atasi stunting dan kemiskinan
01 December 2024 14:58 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB