Polresta Banyumas amankan unjuk rasa ojol di Purwokerto
Selasa, 3 Oktober 2023 12:22 WIB
Personel Polreta Banyumas mengamankan jalannya unjuk rasa yang dilakukan ratusan pengemudi ojol di depan gerbang Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (3/10/2023). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan unjuk rasa yang digelar ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, guna menuntut penyesuaian tarif.
Saat ditemui di sela pengamanan unjuk rasa ojol yang digelar di depan gerbang Pendopo Sipanji, Purwokerto, Selasa, Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan sekitar 300 personel untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut.
"Kami melakukan pengamanan, kami berkoordinasi dengan korlap (koordinator lapangan, red.)," tegasnya.
Pengamanan tersebut dilakukan personel Polresta Banyumas dari titik keberangkatan sampai ke titik kumpul para pengemudi ojol yang digunakan sebagai lokasi untuk penyampaian aspirasi.
Dengan demikian, kata dia, perjalanan para pengemudi ojol yang akan melakukan unjuk rasa itu bisa berjalan lancar.
"Dan tentunya juga masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan ini, dan masyarakat tetap bisa berkegiatan menggunakan jalan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengatur lokasi parkir kendaraan roda dua maupun roda empat yang digunakan oleh para pengemudi ojol.
"Bisa kita lihat, itu bisa diparkir dan semuanya tertib," kata Kapolresta.
Dalam unjuk rasa tersebut, sejumlah perwakilan pengemudi ojol yang mengatasnamakan Dewan Presidium Driver Online Banyumas Raya secara bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando sembari menunggu kesempatan untuk beraudiensi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan DPRD setempat.
Selain berorasi, massa juga menyampaikan enam poin tuntutan yang terdiri atas penyesuaian tarif yang lebih layak, penyetaraan tarif layanan transportasi berbasis aplikasi, penghapusan sistem double order layanan food.
Selanjutnya, penyetaraan tarif delivery, memprioritaskan akun luar regional yang beroperasi di Banyumas Raya untuk bisa mutasi dan bisa onbid di Regional Jawa Tengah, serta kesenjangan order antar-driver.
Tuntutan tersebut diajukan karena tarif yang saat ini diberlakukan oleh aplikator sudah tidak sesuai dan pengemudi ojol merasa telah dieksploitasi.
Saat ditemui di sela pengamanan unjuk rasa ojol yang digelar di depan gerbang Pendopo Sipanji, Purwokerto, Selasa, Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan sekitar 300 personel untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut.
"Kami melakukan pengamanan, kami berkoordinasi dengan korlap (koordinator lapangan, red.)," tegasnya.
Pengamanan tersebut dilakukan personel Polresta Banyumas dari titik keberangkatan sampai ke titik kumpul para pengemudi ojol yang digunakan sebagai lokasi untuk penyampaian aspirasi.
Dengan demikian, kata dia, perjalanan para pengemudi ojol yang akan melakukan unjuk rasa itu bisa berjalan lancar.
"Dan tentunya juga masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan ini, dan masyarakat tetap bisa berkegiatan menggunakan jalan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengatur lokasi parkir kendaraan roda dua maupun roda empat yang digunakan oleh para pengemudi ojol.
"Bisa kita lihat, itu bisa diparkir dan semuanya tertib," kata Kapolresta.
Dalam unjuk rasa tersebut, sejumlah perwakilan pengemudi ojol yang mengatasnamakan Dewan Presidium Driver Online Banyumas Raya secara bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando sembari menunggu kesempatan untuk beraudiensi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan DPRD setempat.
Selain berorasi, massa juga menyampaikan enam poin tuntutan yang terdiri atas penyesuaian tarif yang lebih layak, penyetaraan tarif layanan transportasi berbasis aplikasi, penghapusan sistem double order layanan food.
Selanjutnya, penyetaraan tarif delivery, memprioritaskan akun luar regional yang beroperasi di Banyumas Raya untuk bisa mutasi dan bisa onbid di Regional Jawa Tengah, serta kesenjangan order antar-driver.
Tuntutan tersebut diajukan karena tarif yang saat ini diberlakukan oleh aplikator sudah tidak sesuai dan pengemudi ojol merasa telah dieksploitasi.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
"World Athletics Label" pacu Bank Jateng BorMar 2024 beri rasa aman pelari
26 November 2024 17:13 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB