Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meminta para pemangku kepentingan untuk jeli melihat berbagai peluang positif dalam mendukung optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga.

"Salah satunya dengan memanfaatkan geliat animo masyarakat untuk melakukan perjalanan ibadah umrah melalui Bandara JB Soedirman," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga Herni Sulasti di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu.

Sekda mengatakan hal itu dalam acara Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) Sinergi Stakeholder Dalam Rangka Pemanfaatan Bandara JB Soedirman untuk Perjalanan Umrah di Wilayah Barlingmascakeb.

Menurut dia, langkah promosi dan sosialisasi layanan pengumpan (feeder) umrah melalui Bandara JB Soedirman telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga.

Bahkan, kata dia, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi turun langsung dengan melakukan "roadshow" di Kabupaten Pemalang, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Wonosobo untuk mengajak pemkab setempat turut mempromosikan serta menyosialisasikan layanan pengumpan umrah melalui Bandara JB Soedirman.

"Kami harap hal ini bisa 'disengkuyung' bersama dan biro umrah atau pariwisata bisa jeli memanfaatkan potensi ini," tegasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan fasilitasi layanan pengumpan umrah melalui Bandara JB Soedirman sudah dilakukan oleh PT Jaho Mulya Sunjaya dengan penerbangan perdana jamaah umrah pada 26 Agustus 2023.

Menurut dia, biro perjalanan umrah dan pariwisata lainnya pun bisa ikut menjadi pengumpan layanan umrah melalui Bandara JB Soedirman.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menunggu keikutsertaan biro-biro perjalanan lainnya dalam mendukung upaya optimalisasi Bandara JB Soedirman agar pengumpan layanan umrah bisa berkelanjutan.

Sementara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Analis Kebijakan Ahli Madya Perhubungan, Penanaman Modal dan Pariwisata Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Jawa Tengah Eny Haryanti, Kepala Biro Perekonomian Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan perjalanan ibadah umrah secara nasional terjadi lonjakan 68 persen atau hampir dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir sebelum pandemi.

Menurut dia, hal itu menjadi potensi pasar yang akan sangat menguntungkan bagi pembangunan Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) jika digarap dengan baik.

Oleh karena itu, kata dia, dengan dibukanya paket-paket umrah dan wisata menggunakan pesawat dari dan menuju Bandara JB Soedirman akan menjadi nilai positif untuk menstimulasi aktivitas ekonomi masyarakat di Barlingmacakeb.

Kendati demikian, dia mengatakan dalam pengoperasian Bandara JB Soedirman tidak bisa bekerja sendiri, sehingga dibutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak untuk bisa bersinergi agar pemanfaatan bandara bisa maksimal serta memberikan efek berganda bagi perekonomian masyarakat di Kawasan Barlingmascakeb.

"Pemerintah daerah di Barlingmascakeb dan sekitarnya harus bisa membuat 'action plan'. Langkah konkret perlu dilakukan oleh kita semua guna mengoptimalkan Bandara JB Soedirman," katanya.