Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengoptimalkan program pemanfaatan lahan pekarangan rumah terbatas untuk mendukung penanganan kasus stunting di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Senin, mengatakan pihaknya telah memberikan pelatihan dan pembekalan pembuatan pupuk organik cair pada 90 orang kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat kelurahan dan kecamatan, terutama yang menjadi prioritas penanganan stunting.

"Kami berharap mereka bisa membantu penanganan stunting dengan menanam sayuran dan mendorong pemenuhan makanan bergizi yang bisa dimulai dari rumah tangga," katanya.

Menurutnya, pemberian bekal pembuatan pupuk organik cair tersebut bertujuan memberikan kondisi kesuburan pada tanaman cepat panen yang ditanam di pekarangan terbatas tersebut.

"Kami mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan terbatas untuk tanaman cepat panen seperti cabai, buah-buahan. Hasil panen, nantinya bisa untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan juga bisa dijual," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya mengungkapkan optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah dengan pemanfaatan limbah organik yang dijadikan pupuk organik cair.

"Jadi nanti prosesnya tiga bulan dijadikan pupuk dari sisa limbah atau sampah rumah tangga. Kita dapat memanfaatkan pupuk tersebut untuk pekarangan rumah. Nantinya, keanekaragaman pangan ini untuk mengatasi stunting," katanya.

Ia mengatakan pekarangan terbatas dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran, buah-buahan, maupun pangan keluarga. Kalau lahan luas, lanjut dia, bisa menambah pendapatan keluarga.

"Oleh karena itu kami berharap para kader PKK dan tim percepatan stunting dapat langsung praktik dengan memanfaatkan pekarangan yang terbatas di rumahnya masing-masing," katanya.

Baca juga: ANTARA terima penghargaan dari Wapres atas berita berkelanjutan stunting