Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik terus berupaya dalam meningkatkan pemanfaatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) guna mendukung penggunaan produk-produk dalam negeri untuk operasional perusahaan.

Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Dharma Sunyata, menuturkan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi berbagai aspek operasional dengan penggunaan produk dalam negeri dapat ditingkatkan, mulai dari bahan baku hingga peralatan produksi. Perusahaan telah menjalin kemitraan dengan produsen lokal untuk memastikan pasokan yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

“Salah satu contohnya pada unit produksi, per bulan September 2023 perusahaan melakukan penggantian oli dari Castrol Alpashyn EP320 menjadi Pertamina Masri FLG 460 dengan kebutuhan oli secara keseluruhan mencapai 1.920 liter,” terangnya.

Pihaknya menambahkan bahwa tingkat ketercapaian TKDN yang dicatat perusahaan hingga September mencapai 101,35 persen, melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2023.

“Kami percaya dengan pemanfaatan produk dalam negeri, menjadi kunci dalam mendukung penguatan ekonomi domestik dan membangun kemandirian industri dalam negeri,” jelasnya.

Dharma menjelaskan keunggulan dari komponen dalam negeri, yakni harga yang terbilang kompetitif, waktu pengiriman yang relatif lebih cepat, dan mampu menggerakkan ekonomi domestik.

Dengan penggunaan komponen dalam negeri, harapannya, perusahaan mampu mencapai berbagai manfaat dari segala bidang, termasuk pengurangan ketergantungan pada impor, peningkatan kualitas produk, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Nasional.

“Komitmen yang terus konsisten digaungkan dan dijalankan sesuai dengan regulasi, demi kemajuan keberlanjutan operasional perusahaan untuk menghadapi tantangan bisnis di dalam negeri,” tandasnya.

Atas komitmen dalam penggunaan produk dalam negeri, SIG selaku induk perusahaan dinobatkan menjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara terbaik dalam ajang Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia awal tahun 2023 lalu. ***