Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meningkatkan program pendidikan vokasi dalam upaya mengurangi angka pengangguran di wilayahnya.

"Kami punya program prioritas berupa pendidikan vokasi. Kami akan mempersiapkan pekerja-pekerja atau masyarakat di Jateng ini untuk meningkatkan skill atau keterampilan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Semarang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan perusahaan dan industri menjalankan program pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja terampil.

Sebagai provinsi dengan angkatan kerja banyak, ia mengatakan, penyelarasan program pendidikan vokasi dengan kebutuhan perusahaan dan industri penting untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

"Kami melihat ke depan perlu ada persiapan-persiapan karena akan ada beberapa investor yang masuk. Kita harapkan dengan pendidikan, termasuk sertifikasi keterampilan, akan lebih mampu mengurangi pengangguran di Jateng. Nanti akan kita masukkan ke lokasi industri di Jateng," kata Nana.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah menurun dari 5,95 persen pada Agustus 2021 menjadi 5,57 persen pada Agustus 2022 dan 5,13 persen pada Agustus 2023.

Jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah yang terserap pasar kerja selama periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023, menurut data BPS, sebanyak 1,6 juta orang.

Sektor usaha pertanian, akomodasi dan makan-minum, serta konstruksi tercatat menyerap banyak tenaga kerja selama periode itu.

Sektor usaha pertanian tercatat menyerap 326 ribu tenaga kerja, usaha akomodasi dan makan-minum menyerap 303 ribu tenaga kerja, dan usaha konstruksi menyerap  259 ribu tenaga kerja.

Baca juga: Merdeka Belajar Berkelanjutan dan konsep Kampus Merdeka Vokasi