Pemkot Surakarta imbau warga waspadai pneumonia misterius
Minggu, 17 Desember 2023 18:35 WIB
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Tenny Setyoharini bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengimbau warga untuk mewaspadai fenomena pneumonia misterius dengan tetap menggunakan masker di tengah kerumunan orang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan masyarakat diimbau agar tetap waspada mengingat tidak ada pembatasan mobilisasi masyarakat antar-wilayah dan antarnegara.
"Dengan demikian,ada baiknya di tengah kerumunan tetap menggunakan masker," katanya.
Selain itu ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa tidak enak badan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
"Terutama jika dirasakan batuk, pilek, demam, dan nyeri dada disertai sesak napas. Dengan demikian dapat segera dipastikan kondisi kesehatannya," kata Tenny Setyoharini.
Ia juga meminta jika warga menemukan ciri-ciri umum seperti batuk, pilek, nyeri dada, sesak napas, dan demam, untuk segera dilaporkan dan mengakses layanan kesehatan.
"Nantinya akan dipastikan gejala tersebut masuk batuk pilek biasa atau infeksi paru-paru atau pneumonia," kata Tenny Setyharini.
Menurut dia, jika memang terjadi sesuatu maka dapat segera dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara cepat dan tepat.
Meski terus mengimbau, ia mengatakan hingga saat ini kasus tersebut belum tercatat ada di Kota Solo.
"Namun tetap kami minta agar warga tidak menyepelekan. Perilaku baik saat pandemi COVID-19 sebaiknya diteruskan, seperti cuci tangan menggunakan sabun," kata Tenny Setyoharini.
Baca juga: Gibran terus pantau perkembangan COVID-19 di Solo
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan masyarakat diimbau agar tetap waspada mengingat tidak ada pembatasan mobilisasi masyarakat antar-wilayah dan antarnegara.
"Dengan demikian,ada baiknya di tengah kerumunan tetap menggunakan masker," katanya.
Selain itu ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa tidak enak badan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
"Terutama jika dirasakan batuk, pilek, demam, dan nyeri dada disertai sesak napas. Dengan demikian dapat segera dipastikan kondisi kesehatannya," kata Tenny Setyoharini.
Ia juga meminta jika warga menemukan ciri-ciri umum seperti batuk, pilek, nyeri dada, sesak napas, dan demam, untuk segera dilaporkan dan mengakses layanan kesehatan.
"Nantinya akan dipastikan gejala tersebut masuk batuk pilek biasa atau infeksi paru-paru atau pneumonia," kata Tenny Setyharini.
Menurut dia, jika memang terjadi sesuatu maka dapat segera dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara cepat dan tepat.
Meski terus mengimbau, ia mengatakan hingga saat ini kasus tersebut belum tercatat ada di Kota Solo.
"Namun tetap kami minta agar warga tidak menyepelekan. Perilaku baik saat pandemi COVID-19 sebaiknya diteruskan, seperti cuci tangan menggunakan sabun," kata Tenny Setyoharini.
Baca juga: Gibran terus pantau perkembangan COVID-19 di Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
IDAI Jateng : Kasus gagal ginjal akut misterius ditemukan pada anak di Banyumas
19 October 2022 10:48 WIB, 2022
Penembakan misterius di Pati, polisi periksa kamera CCTV Balai Desa Genengmulyo
03 September 2019 19:15 WIB, 2019
Puslabfor Identifikasi Ukuran Peluru yang Ditembakkan Penembak Misterius
05 September 2017 16:28 WIB, 2017