Kudus (ANTARA) - Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau biasa disebut Cak Imin menemui pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk menyampaikan program kerja dan mendengarkan keluhan para pelaku UMKM.

"Kabupaten Kudus merupakan salah satu daerah di tanah air yang merupakan gudang enterpreneur atau pengusaha. Hanya saja belum banyak yang naik kelas," kata Muhaimin Iskandar saat safari politik di Balai Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, sekaligus peresmian AMIN Preneur Kudus, Sabtu.

Menurut dia, pemerintah sejatinya memiliki anggaran yang besar untuk mengangkat UMKM agar bisa naik kelas.

"Jika dari APBN diambil 5 persen saja maka itu bisa digunakan untuk memberdayakan pelaku UMKM untuk bisa naik kelas," ujarnya.

Untuk itulah, kata dia, Pasangan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berkomitmen untuk menaikkan kelas UMKM di Indonesia.

Ia pun menjanjikan adanya bantuan modal usaha yang mudah dan cepat untuk para pelaku usaha prioritas, yakni pelaku UMKM muda.

Baca juga: Dinas Pertanian Kudus gandeng 40 UMKM gelar gerakan pangan murah

Baca juga: Bupati: Pameran produk lokal Kudus 2023 demi UMKM naik kelas


Selain itu, pihaknya juga akan melakukan modifikasi program kredit usaha rakyat (KUR) agar bunganya bisa lebih rendah sehingga bisa memberikan keuntungan untuk pengusaha kecil.

"Negara juga harus berani berinvestasi untuk menggantikan posisi rentenir yang berani memberikan pinjaman tanpa agunan. Pasalnya, mereka ada kontinuitas yang terus dijaga," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Cak Imin juga ingin memanfaatkan bonus demografi yang belasan tahun belum ada upaya maksimal untuk menyiapkan kaum muda bisa menjadi pengusaha yang sukses.

"Kaum muda perlu diberi visibiltas modal tanpa bunga tanpa jaminan. Tentu dengan melibatkan pendampingan profesional, pemerintah saja tidak akan mungkin," ujarnya.

Kesempatan bertemu dengan Cak Imin juga dimanfaatkan para pelaku UMKM, seperti Edi Purnomo warga Desa Loram Wetan yang menyampaikan kendala permodalan untuk mengembangkan usaha kuliner miliknya.

"Jadi terkait permodalan ini perlu adanya keadilan, kesetaraan, biar yang mendapat bantuan UMKM bukan orang-orang itu saja," ujar Edi di hadapan Cak Imin.

Keluhan lainnya juga disampaikan Nurul Pratiwi warga Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus. Sebagai pelaku UMKM merasa kesulitan dalam menentukan kemasan yang sesuai untuk produknya.

Permasalahan lainnya, yakni terkait pemasaran maupun promosi produk secara daring karena tidak semua pelaku usaha di Kudus memahami itu.

Untuk itu, Nurul berharap solusi kepada Gus Muhaimin mengenai sejumlah masalah yang ada selama mengembangkan produk usahanya. Termasuk usulan untuk menurunkan tingkat suku bunga program KUR.

Baca juga: Pemkab Kudus ajak pelaku UMKM untuk urus sertifikat halal

Baca juga: PT Pos berdayakan UMKM Kudus melalui pojok UMKM