Semarang (ANTARA) - Ada kutipan (quote) menarik yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto, saat memberikan amanat sebagai Pembina Apel Pagi hari ini, Senin (15/1).

"Jadilah intan yang selalu dicari dan dibutuhkan karena akan menyelesaikan beberapa permasalahan," tutur Tejo.

Intan bisa sangat berguna dalam kehidupan ini. Bisa meneduhkan, bisa menutup (kekurangan ) finansial, bisa sebagai alat barter, dan lain sebagainya.

"Selain itu, intan dihasilkan dari proses suhu dan tekanan yang tinggi. Ketika intan sanggup bertahan dari suhu dan tekanan yang tinggi, intan akan menjadi benda yang sangat berkilau, keras, kokoh, dan sangat mahal harganya," tambahnya.

Dari filosofi itu, Kakanwil mengajak jajarannya untuk bertransformasi layaknya sebuah intan, yang bisa ditempatkan di mana saja, berfungsi sebagai apa saja dan sangat berharga bagi kehidupan.

"Jadi intan ditempatkan di mana saja itu pasti sangat berguna. Jadilah intan dalam sebuah organisasi yang selalu bercahaya. Bantulah lingkungan yang gelap menjadi terang," kata Tejo.

Berlawanan dengan itu, Kakanwil mengimbau jajarannya untuk tidak bersifat--ibaratnya-- sebuah batu biasa.

"Jangan jadi batu karena batu. Batu itu mudah dicari, banyak, dan cenderung tidak bernilai. Bahkan terkadang membuat masalah bagi kita," ulas Tejo.

"Batu ditempatkan di mana saja kadang-kadang tidak berharga, karena ada batu lain yang menggantikan fungsinya. Terlalu jamak, tanpa keistimewaan," sambungnya.

Sebelumnya, Kakanwil menilai keberhasilan sebuah organisasi merupakan buah kerjasama semua pihak. Teamwork menjadi kunci majunya institusi. 

"Jadi tidak mungkin organisasi yang besar ini hanya dilaksanakan atau turut andil hanya dua atau orang saja. Saya tidak yakin," tegas Tejo.

"Berkaca pada hasil evaluasi kinerja, di situ terlihat ada penilaian kolaborasi, penilaian sinergi, penilaian kompetensi inovasi, ada penilaian sejauh mana pembinaan pengawasan yang dilakukan oleh jajaran Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah," katanya.

"Artinya kinerja organisasi sangat diukur dari keterlibatan banyak pihak yang mendukung terlaksananya tugas dan fungsi," imbuhnya.

Terakhir, mantan Kakanwil Kemenkumham Banten itu meminta lahirnya inovasi dari generasi muda pegawai Kantor Wilayah.

Secara teknis, ia menginstruksikan ASN Kemenkumham Jateng angkatan 2017 hingga 2022 untuk menciptakan sebuah inovasi, dimana inovasi dimaksud bisa berbasis Teknologi Informasi atau tidak.

"Inovasi yang bisa membangkitkan kinerja yang lebih baik. Inovasi yang mampu membentuk sistem untuk dapat menimbulkan solidaritas, sistem itu dapat memberikan satu pengawasan yang mudah, sistem itu bisa membuat monitoring laporan yang akurat," pungkasnya sebelum mengakhiri amanat.

Mengikuti apel pada kesempatan ini, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Ekoputranto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, Pejabat Administrasi, Fungsional, Pelaksana serta PPNPN Kantor Wilayah. ***