Civitas akademika perlu manfaatkan internet sebagai penunjang belajar mengajar
Kamis, 18 Januari 2024 18:59 WIB
Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024 yang bertujuan untuk memberikan edukasi di bidang pendidikan agar kritis dalam menghadapi berita hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman berkolaborasi dengan Universitas Aisyah Pringsewu. ANTARA/Ist
Semarang (ANTARA) - Kemenkominfo terus mengajak seluruh civitas akademika memanfaatkan dan menjadikan internet sebagai prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar salah satunya didukung dengan kegiatan sejumlah seminar edukasi Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi di bidang pendidikan agar kritis dalam menghadapi berita hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.
Pada kegiatan berkolaborasi dengan Universitas Aisyah Pringsewu bersama Universitas Muhammadiyah dan sejumlah institusi pendidikan lainnya di Pringsewu, seminar literasi digital sektor pendidikan mengusung tema Membangun Generasi Emas Cakap Digital.
“Perolehan akses informasi yang lebih luas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien, dan akurat bagi semua kalangan sehingga dapat
meminimalisir ketimpangan informasi,” kata Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dalam pembukaannya di seminar yang diadakan di Universitas Aisyah Pringsewu, Senin (15/1).
Ia mengatakan dengan adanya literasi digital mampu mempermudah para peserta didik untuk mencari data dan informasi dari berbagai media sebagai bahan pembelajaran.
Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan ruang digital menjadi lebih baik dan produktif dan diharapkan mahasiswa bisa membuat konten-konten yang positif, serta menerapkan empat pilar literasi digital, yaitu, budaya, etika, kecakapan, dan keamanan digital.
Rektor Universitas Aisyah Pringsewu Wisnu Prabo Wijayanto juga menekankan bahwa dunia pendidikan adalah dunia masa depan, dunia dengan dinamika yang perlu jadi sorotan.
“Literasi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi berperan penting kemajuan teknologi memastikan bahwa staf dan mahasiswa mempunyai kemampuan yang cukup," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, pemateri Digital Ethics Upi Asmarandhana memberikan tujuh tips untuk menyeimbangkan kebebasan yang dimiliki dan tanggung jawab secara sosial bagi mahasiswa salah satunya adalah memposting yang penting, bukan yang penting posting.
"Ada empat tujuan posting, to inform, untuk menginformasi, to educate, untuk memberikan ilmu pengetahuan, to entertain, sarana interaksi dan produktif, dan
menjalin hubungan sosial," katanya.
Di kesempatan yang sama, pemateri digital skills, Zulkifli pun membekali dengan pengertian literasi digital yang relevan bagi mahasiswa berupa keterampilan dalam berbagai tingkat.
“Tingkat rendah adalah penggunaan, tingkat sedang adalah pengembangan dan tingkat tinggi adalah security. Diharapkan dengan terfasilitasinya tiga tingkat keterampilan ini mampu untuk memaksimalkan literasi digital bagi para mahasiswa," tutupnya.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi di bidang pendidikan agar kritis dalam menghadapi berita hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.
Pada kegiatan berkolaborasi dengan Universitas Aisyah Pringsewu bersama Universitas Muhammadiyah dan sejumlah institusi pendidikan lainnya di Pringsewu, seminar literasi digital sektor pendidikan mengusung tema Membangun Generasi Emas Cakap Digital.
“Perolehan akses informasi yang lebih luas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien, dan akurat bagi semua kalangan sehingga dapat
meminimalisir ketimpangan informasi,” kata Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dalam pembukaannya di seminar yang diadakan di Universitas Aisyah Pringsewu, Senin (15/1).
Ia mengatakan dengan adanya literasi digital mampu mempermudah para peserta didik untuk mencari data dan informasi dari berbagai media sebagai bahan pembelajaran.
Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan ruang digital menjadi lebih baik dan produktif dan diharapkan mahasiswa bisa membuat konten-konten yang positif, serta menerapkan empat pilar literasi digital, yaitu, budaya, etika, kecakapan, dan keamanan digital.
Rektor Universitas Aisyah Pringsewu Wisnu Prabo Wijayanto juga menekankan bahwa dunia pendidikan adalah dunia masa depan, dunia dengan dinamika yang perlu jadi sorotan.
“Literasi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi berperan penting kemajuan teknologi memastikan bahwa staf dan mahasiswa mempunyai kemampuan yang cukup," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, pemateri Digital Ethics Upi Asmarandhana memberikan tujuh tips untuk menyeimbangkan kebebasan yang dimiliki dan tanggung jawab secara sosial bagi mahasiswa salah satunya adalah memposting yang penting, bukan yang penting posting.
"Ada empat tujuan posting, to inform, untuk menginformasi, to educate, untuk memberikan ilmu pengetahuan, to entertain, sarana interaksi dan produktif, dan
menjalin hubungan sosial," katanya.
Di kesempatan yang sama, pemateri digital skills, Zulkifli pun membekali dengan pengertian literasi digital yang relevan bagi mahasiswa berupa keterampilan dalam berbagai tingkat.
“Tingkat rendah adalah penggunaan, tingkat sedang adalah pengembangan dan tingkat tinggi adalah security. Diharapkan dengan terfasilitasinya tiga tingkat keterampilan ini mampu untuk memaksimalkan literasi digital bagi para mahasiswa," tutupnya.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenko Perekonomian ajak "civitas academica" di Banyumas sukseskan Presidensi G20
01 June 2022 13:16 WIB, 2022
Hasil tes kontak erat civitas academica dengan Rektor Unimma dinyatakan negatif
29 May 2021 21:15 WIB, 2021
Dosen, mahasiswa, dan karyawan Uniba Surakarta tuntut mundur Ketua Yayasan
30 June 2020 13:48 WIB, 2020