AICIS 2024 bahas peran strategis Indonesia atasi konflik Gaza
Jumat, 2 Februari 2024 22:24 WIB
Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang menjadi lokasi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024. (ANTARA/HO-Kemenag)
Semarang (ANTARA) - Perhelatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 membahas pula mengenai peran strategis Indonesia dalam membantu mengatasi konflik yang terjadi di Gaza, Palestina.
Ketua Steering Committee AICIS 2024 Prof Mukhsin Jamil, di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa salah satu panel AICIS akan membahas dan merumuskan solusi atas konflik di Gaza dari berbagai perspektif.
"Isu konflik Israel-Palestina ini berlangsung pada Jumat dengan tema besar 'Islamic Diplomacy: Towards Peace and Equality in Israel-Palestine Conflict'," katanya.
Diakuinya, konflik antara Israel dan Palestina sampai saat ini masih menjadi titik fokus perhatian global sehingga pada forum AICIS pun berupaya untuk membantu mencarikan solusinya.
Dalam konflik Israel-Palestina yang belum juga usai, kata dia, upaya mencapai perdamaian menjadi isu penting telah menjadi pemikiran sejumlah akademisi yang dituangkan dalam artikelnya.
Ahmad Rahmatullah, dkk, melalui artikelnya berjudul "Promoting islamic Teaching in Encouraging Philanthropy during Israel and Palestine Conflict in Digital Era" menggarisbawahi urgensi meringankan penderitaan di tengah ketegangan agama dan penyebaran informasi digital.
Selain itu, peran Indonesia dalam konflik Hamas-Israel, khususnya pasca 7 Oktober 2023 juga menjadi perhatian dunia internasional.
Khaidir Hasram, dalam artikelnya "Assertive, Yet Powerless?" berusaha mengkaji, sekaligus mempertanyakan upaya Indonesia dalam konflik tersebut, yakni apakah dapat menciptakan perdamaian assertif, atau justru menunjukkan kelemahan diplomasi internasional.
Mukhsin mengatakan bahwa salah satu bahasan terkait konflik Israel-Palestina ini adalah memotret dari dampak sisi ekonomi.
Selain aspek ekonomi, kata dia, dampak konflik Israel-Palestina pun juga meluas ke ranah digital, seperti dipaparkan Wawaysadhaya dalam artikelnya berjudul "Navigating Loss and Existential Anguish in Social Media".
Artikel itu membahas bagaimana platform media sosial berfungsi sebagai arena publik untuk menghadapi penderitaan eksistensial pascakonflik, meliputi kehilangan, perselisihan, dan kesedihan.
Berikut para panelis AICIS pada isu konflik Israel-Palestina:
1. Munawar Ahmad (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
2. Muhamad Bisri Mustofa (UIN Raden Intan Lampung)
3. Muhammad Ash-Shiddiqy (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri)
4. Mawar Ardiansyah (IAIN Palangka Raya).
AICIS 2024 digelar pada 1-4 Februari mendatang oleh Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.
Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema" Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.
Ketua Steering Committee AICIS 2024 Prof Mukhsin Jamil, di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa salah satu panel AICIS akan membahas dan merumuskan solusi atas konflik di Gaza dari berbagai perspektif.
"Isu konflik Israel-Palestina ini berlangsung pada Jumat dengan tema besar 'Islamic Diplomacy: Towards Peace and Equality in Israel-Palestine Conflict'," katanya.
Diakuinya, konflik antara Israel dan Palestina sampai saat ini masih menjadi titik fokus perhatian global sehingga pada forum AICIS pun berupaya untuk membantu mencarikan solusinya.
Dalam konflik Israel-Palestina yang belum juga usai, kata dia, upaya mencapai perdamaian menjadi isu penting telah menjadi pemikiran sejumlah akademisi yang dituangkan dalam artikelnya.
Ahmad Rahmatullah, dkk, melalui artikelnya berjudul "Promoting islamic Teaching in Encouraging Philanthropy during Israel and Palestine Conflict in Digital Era" menggarisbawahi urgensi meringankan penderitaan di tengah ketegangan agama dan penyebaran informasi digital.
Selain itu, peran Indonesia dalam konflik Hamas-Israel, khususnya pasca 7 Oktober 2023 juga menjadi perhatian dunia internasional.
Khaidir Hasram, dalam artikelnya "Assertive, Yet Powerless?" berusaha mengkaji, sekaligus mempertanyakan upaya Indonesia dalam konflik tersebut, yakni apakah dapat menciptakan perdamaian assertif, atau justru menunjukkan kelemahan diplomasi internasional.
Mukhsin mengatakan bahwa salah satu bahasan terkait konflik Israel-Palestina ini adalah memotret dari dampak sisi ekonomi.
Selain aspek ekonomi, kata dia, dampak konflik Israel-Palestina pun juga meluas ke ranah digital, seperti dipaparkan Wawaysadhaya dalam artikelnya berjudul "Navigating Loss and Existential Anguish in Social Media".
Artikel itu membahas bagaimana platform media sosial berfungsi sebagai arena publik untuk menghadapi penderitaan eksistensial pascakonflik, meliputi kehilangan, perselisihan, dan kesedihan.
Berikut para panelis AICIS pada isu konflik Israel-Palestina:
1. Munawar Ahmad (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
2. Muhamad Bisri Mustofa (UIN Raden Intan Lampung)
3. Muhammad Ash-Shiddiqy (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri)
4. Mawar Ardiansyah (IAIN Palangka Raya).
AICIS 2024 digelar pada 1-4 Februari mendatang oleh Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.
Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema" Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dukung "green industry", Annual Meeting 2024 BKKPII digelar di Muladi Dome Undip
07 September 2024 7:42 WIB