Semarang (ANTARA) - Pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang masih mengkaji perkiraan besaran pangsa pasar penerbangan langsung ke luar negeri melalui bandara di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) ini.

"Kami diminta untuk mengkaji permintaan masyarakat di wilayah Semarang dan Jawa Tengah yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri melalui bandara ini," kata General Manajer Bandara Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada, di Semarang, Selasa.

Menurut dia, komunikasi dengan maskapai penerbangan untuk membuka penerbangan langsung ke luar negeri melalui Bandara Semarang sudah dilakukan.

Pengelola Bandara Semarang masih menunggu kebijakan pemerintah pusat, kata dia, karena memang maskapai penerbangan yang melayani rute internasional masih terbatas.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan, memang titik masuknya belum dibuka," katanya pula.

Ia menyebut jika permintaan pasarnya ada, maka dimungkinkan penerbangan internasional bisa kembali dibuka di Bandara Ahmad Yani.

"Kalau demand ada dan itu riil, maka kalau dibuka penumpang ada," katanya lagi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat dari enam bandara yang tersebar di berbagai daerah di provinsi ini, hanya dua bandara yang melayani kedatangan dan keberangkatan penumpang, yakni Bandara Semarang dan Surakarta.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan kedatangan penumpang melalui dua bandara tersebut selama Januari 2024 tercatat mencapai 122.636 orang.

Dari jumlah tersebut, kata dia, terdapat 1.293 penumpang penerbangan internasional dengan tujuan Jeddah.

Penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Bandara Surakarta itu, hanya untuk melayani jamaah umrah dengan jadwal keberangkatan setiap akhir pekan.

Adapun untuk kedatangan penumpang pesawat selama Januari 2024 tercatat mencapai 114.128 orang dengan penumpang yang merupakan jamaah umrah dari Jeddah sebanyak 1.057 orang.