Penghuni Panti Penganthi Dinsos Jateng targetkan khatam 30 juz Al Quran
Kamis, 21 Maret 2024 11:43 WIB
Para penghuni Panti Penganthi Temanggung membaca Al Quran Braille. (ANTARA/Heru Suyitno)
Temanggung (ANTARA) - Penghuni Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra Penganthi, Dinas Sosial, Provinsi Jawa Tengah di Temanggung melakukan tadarus Al Quran dengan huruf braille pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Pekerja sosial Panti Penganthi, Sutarmi di Temanggung, Kamis, menyampaikan target bagi penyandang tuna netra selama bulan Ramadhan ini bisa khatam 30 juz.
"Jadi, anak-anak nanti setoran dan insya Allah bisa katam nanti," katanya.
Ia menyampaikan tingkat kesulitan bagi penyandang tunanetra dalam membaca huruf Arab Braille tergantung kepekaan perabaan dan juga
kemampuannya.
"Jadi, kita memberi bimbingan Arab Braille itu, misalnya anaknya mampu latih ya harus pelan-pelan, tetapi yang mampu didik itu biasanya sekitar enam bulan, insya Allah sudah bisa lancar," katanya.
Ia mengatakan kalau tadarus ini dilakukan anak-anak di kamar masing-masing, kemudian nanti setor kepada pembimbing.
"Selain tadarus kegiatan di panti ini selama bulan Ramadhan ada kultum dan berdzikir," katanya.
Ia menuturkan penerima manfaat di panti ini ada 75 orang, untuk memberi kesempatan mereka merayakan Idul Fitri bersama keluarga, anak-anak pulang tanggal 28 Maret 2024 sampai dengan 17 April 2024.
Seorang penghuni panti yang menderita tunanetra setelah dewasa, Mujiono menyampaikan bayangannya huruf Arab Braille itu semacam huruf Arab biasa, tetapi ditulis timbul, ternyata berbeda sekali.
"Memang butuh kepekaan jari dan terpenting yang namanya membaca ini bentuk ketrampilan juga, jadi saya harus sering-sering melakukannya. Saya butuh waktu sekitar enam bulan untuk bisa membaca Arab Braille," katanya.
Pekerja sosial Panti Penganthi, Sutarmi di Temanggung, Kamis, menyampaikan target bagi penyandang tuna netra selama bulan Ramadhan ini bisa khatam 30 juz.
"Jadi, anak-anak nanti setoran dan insya Allah bisa katam nanti," katanya.
Ia menyampaikan tingkat kesulitan bagi penyandang tunanetra dalam membaca huruf Arab Braille tergantung kepekaan perabaan dan juga
kemampuannya.
"Jadi, kita memberi bimbingan Arab Braille itu, misalnya anaknya mampu latih ya harus pelan-pelan, tetapi yang mampu didik itu biasanya sekitar enam bulan, insya Allah sudah bisa lancar," katanya.
Ia mengatakan kalau tadarus ini dilakukan anak-anak di kamar masing-masing, kemudian nanti setor kepada pembimbing.
"Selain tadarus kegiatan di panti ini selama bulan Ramadhan ada kultum dan berdzikir," katanya.
Ia menuturkan penerima manfaat di panti ini ada 75 orang, untuk memberi kesempatan mereka merayakan Idul Fitri bersama keluarga, anak-anak pulang tanggal 28 Maret 2024 sampai dengan 17 April 2024.
Seorang penghuni panti yang menderita tunanetra setelah dewasa, Mujiono menyampaikan bayangannya huruf Arab Braille itu semacam huruf Arab biasa, tetapi ditulis timbul, ternyata berbeda sekali.
"Memang butuh kepekaan jari dan terpenting yang namanya membaca ini bentuk ketrampilan juga, jadi saya harus sering-sering melakukannya. Saya butuh waktu sekitar enam bulan untuk bisa membaca Arab Braille," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Keterbatasan netra tak halangi warga Penganthi hidupkan malam Ramadhan
08 April 2023 18:44 WIB, 2023
Temanggung gelar lomba adu cepat jalan bagi tunanetra meriahkan HUT RI
11 August 2022 9:25 WIB, 2022
Puluhan penyandang disabilitas netra Panti Penganthi tadarusan Al Quran braille
05 April 2022 11:35 WIB, 2022
Rompi "Penganthi" bantu mobilitas penyandang disabilitas sensorik netra
22 July 2020 16:06 WIB, 2020
Terpopuler - Unik
Lihat Juga
Hari Sumpah Pemuda, Keraton Surakarta bentangkan bendera sepanjang seribu meter
28 October 2024 12:47 WIB
Generasi muda di Semarang dilibatkan dalam implementasikan program makan siang bergizi
18 October 2024 20:22 WIB