Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melantik Pj Wali Kota Tegal Dadang Somantri menggantikan wali kota periode 2019-2024 Dedy Yon Supriyono karena masa jabatannya sudah selesai per 23 Maret 2024.

Nana, saat memberikan pengarahan usai pelantikan yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin, mengingatkan kepada Pj Wali Kota Tegal untuk fokus menangani inflasi di daerahnya.

Ia menyebutkan inflasi Kota Tegal secara tahunan atau "year on year" (YoY) sebesar 3,28 persen, dan angka itu masih di atas inflasi provinsi sebesar 2,89 persen dan nasional sebesar 2,61 persen.

Karena itu, kata dia, perlu dilakukan langkah pengendalian inflasi, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Lakukan langkah pengendalian Inflasi dengan menjaga stok bahan pangan strategis, Gerakan Pangan Murah, operasi pasar, mendorong diversifikasi pangan, dan lainnya," katanya.

Ia juga meminta kepada Dadang agar mempersiapkan antisipasi arus mudik Lebaran, mengingat Kota Tegal merupakan titik bertemunya arus mudik dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal (Slawi), dan Kabupaten Brebes.

Maka dari itu, kata dia, perlu dilakukan kolaborasi yang baik dengan TNI, Polri, maupun OPD terkait agar lalu lintas di Kota Tegal dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman.

Tantangan yang lain, lanjut Nana, adalah antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi juga perlu diperhatikan, yakni mitigasi, kontijensi, rehabilitasi, dan rekonstruksi bencana harus dilakukan secara maksimal.

"Lakukan upaya-upaya pencegahan untuk meminimalisir dampak bencana. Jalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana," katanya.

Pada kesempatan itu, Nana menyampaikan apresiasi atas dharma bhakti yang diberikan oleh Dedy Yon Supriyono selama menjabat Wali Kota Tegal lima tahun terakhir, apalagi dalam periode tersebut banyak penghargaan yang diraih oleh Kota Tegal.

Nana menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Tegal tahun 2023 sebesar 5,01 persen atau lebih tinggi dari angka Jateng (4,98 persen), angka kemiskinan pada 2023 sebesar 7,68 persen atau lebih rendah dari Jateng (10,77 persen), dan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 0,22 persen juga lebih kecil dari Jateng (1,11 persen).

"Stunting juga bagus (tahun 2022 sebesar 16,68 persen). Makanya dalam hal ini kami ucapkan terima kasih dan apresiasi. Ini tentu menjadi tantangan bagi pejabat yang baru karena harus mampu mempertahankan, bahkan untuk meningkatkan kinerja Kota Tegal," kata Nana.