Pemkab Batang komitmen wujudkan nihil thalassemia
Kamis, 9 Mei 2024 17:11 WIB
Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Kabupaten Batang sedang melakukan persiapan melakukan transfuri darah pada penyandang thalassemia, Rabu (8/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, berkomitmen mewujudkan masyarakat dari nihil thalassemia (kelainan hemoglobin) dengan melakukan sosialisasi secara intensif terkait penyakit itu.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Kabupaten Batang Mohammad Ali Balki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa thalassemia adalah penyakit bawaan yang bersifat tidak menular.
"Sebagai upaya pencegahannya, kami mengimbau warga usahakan tidak menikah dengan sesama pembawa thalassemia," katanya.
Didampingi Dokter Spesialis Anak Tan Evi Susanti, ia mengatakan thalassemia terdiri atas dua jenis yaitu thalassemia mayor yang mengharuskan penderita mendapatkan transfusi darah seumur hidup dan thalassemia minor yang hanya sebagai pembawa.
Ketua Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia Kabupaten Batang Netty Wijayanti mengajak para penyandang thalassemia memiliki semangat hidup, di tengah rutinitas yang kadang kala menjenuhkan.
"Semangat itu yang kami bawa karena anak-anak yang seharusnya bermain dengan kawannya terhalang oleh rutinitas transfusi. Oleh karena itu kami berusaha menciptakan suasana nyaman bagi mereka ketika tiba waktunya menerima transfusi darah," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih pada pemerintah daerah (pemda) yang berkomitmen untuk membantu layanan kesehatan pada para penyandang thalassemia.
"Thalassemia kini tak perlu bersusah payah dengan menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer demi menerima transfusi darah karena transfusi darah langsung dapat dilakukan di RSUD Batang," katanya.
Baca juga: RSUD Batang: Penyakit tidak menular mendominasi layanan kesehatan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Kabupaten Batang Mohammad Ali Balki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa thalassemia adalah penyakit bawaan yang bersifat tidak menular.
"Sebagai upaya pencegahannya, kami mengimbau warga usahakan tidak menikah dengan sesama pembawa thalassemia," katanya.
Didampingi Dokter Spesialis Anak Tan Evi Susanti, ia mengatakan thalassemia terdiri atas dua jenis yaitu thalassemia mayor yang mengharuskan penderita mendapatkan transfusi darah seumur hidup dan thalassemia minor yang hanya sebagai pembawa.
Ketua Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia Kabupaten Batang Netty Wijayanti mengajak para penyandang thalassemia memiliki semangat hidup, di tengah rutinitas yang kadang kala menjenuhkan.
"Semangat itu yang kami bawa karena anak-anak yang seharusnya bermain dengan kawannya terhalang oleh rutinitas transfusi. Oleh karena itu kami berusaha menciptakan suasana nyaman bagi mereka ketika tiba waktunya menerima transfusi darah," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih pada pemerintah daerah (pemda) yang berkomitmen untuk membantu layanan kesehatan pada para penyandang thalassemia.
"Thalassemia kini tak perlu bersusah payah dengan menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer demi menerima transfusi darah karena transfusi darah langsung dapat dilakukan di RSUD Batang," katanya.
Baca juga: RSUD Batang: Penyakit tidak menular mendominasi layanan kesehatan
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024