BI Jateng ajak 1.360 petani cabai peduli inflasi
Kamis, 6 Juni 2024 8:35 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih (tengah), Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng July Emmylia (kanan), dan Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto meninjau salah satu stan di sela pencanangan Gerakan Petani Peduli Inflasi (GPPI) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengajak 1.360 petani cabai yang tergabung dalam Koperasi Panca Arga Tani Gemilang ambil bagian dalam Gerakan Petani Peduli Inflasi (GPPI).
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih di Kabupaten Magelang, Rabu, mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas konsumsi yang penting dalam kehidupan keseharian masyarakat.
"Rata-rata konsumsi cabai mencapai 0,15 kilogram per orang per bulan. Cukup banyak. Dari sisi suplai, provinsi Jateng merupakan 10 daerah tertinggi dan terbesar untuk cabai," katanya.
Karena itu, kata dia, BI sebagai salah satu unsur Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng selalu bersinergi untuk pengendalian harga komoditas, termasuk cabai yang kerap menyumbang inflasi.
Ia mengatakan sinergi juga dilakukan dengan ribuan petani di Kabupaten Magelang melalui GPPI, termasuk kelompok tani dan gabungan kelompok tani untuk menjaga pasokan cabai sesuai kebutuhan.
"Kami berterima kasih kepada 1.360 petani cabai yang hadir di sini. Ini merupakan bentuk upaya menyinergikan petani di Kabupaten Magelang untuk mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi," katanya.
Ketua Koperasi Panca Arga Tani Gemilang Agus Wibowo menyebutkan kegiatan itu diikuti 1.000 petani cabai di Kecamatan Pakis dan 360 petani cabai perwakilan dari 12 kecamatan lainnya.
Menurut dia, petani memiliki peran utama dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, baik yang ada di daerah maupun nasional sehingga harus menjaga pasokan hasil pertanian.
"Kami ingin ini jadi 'role model'. Harapannya, ini bisa menjadi salah satu contoh untuk daerah-daerah lain bahwa sebagai petani juga bisa menjadi bagian untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengapresiasi BI yang menginisiasi gerakan tersebut dengan memberdayakan para petani dalam perannya menjaga laju inflasi.
Diakuinya, pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang yang menjadikannya sebagai daerah penyangga pangan daerah dan nasional sehingga perlu terus dikembangkan.
Perwakilan dari Kementerian Pertanian Mutiara Sari juga menyebutkan bahwa dukungan petani cabai tersebut sangat dibutuhkan untuk memastikan pasokan serta stabilitas harga bahan pokok.
Apalagi, kata dia, Jateng, khususnya Kabupaten Magelang memiliki peran penting karena menjadi salah satu daerah sentra penghasil cabai terbesar di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kementan menyerahkan bantuan kepada petani cabai di Kabupaten Magelang dalam bentuk kawasan cabai kemitraan champion seluas 2.800 hektare (Ha).
Bantuan juga diberikan BI Jateng dalam bentuk infrastruktur pendukung ketahanan pangan, yaitu green house, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Tani dan Gapoktan Argo Lestari di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Sekda Jateng: Pantauan diintensifkan jaga stabilitas harga komoditas
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih di Kabupaten Magelang, Rabu, mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas konsumsi yang penting dalam kehidupan keseharian masyarakat.
"Rata-rata konsumsi cabai mencapai 0,15 kilogram per orang per bulan. Cukup banyak. Dari sisi suplai, provinsi Jateng merupakan 10 daerah tertinggi dan terbesar untuk cabai," katanya.
Karena itu, kata dia, BI sebagai salah satu unsur Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng selalu bersinergi untuk pengendalian harga komoditas, termasuk cabai yang kerap menyumbang inflasi.
Ia mengatakan sinergi juga dilakukan dengan ribuan petani di Kabupaten Magelang melalui GPPI, termasuk kelompok tani dan gabungan kelompok tani untuk menjaga pasokan cabai sesuai kebutuhan.
"Kami berterima kasih kepada 1.360 petani cabai yang hadir di sini. Ini merupakan bentuk upaya menyinergikan petani di Kabupaten Magelang untuk mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi," katanya.
Ketua Koperasi Panca Arga Tani Gemilang Agus Wibowo menyebutkan kegiatan itu diikuti 1.000 petani cabai di Kecamatan Pakis dan 360 petani cabai perwakilan dari 12 kecamatan lainnya.
Menurut dia, petani memiliki peran utama dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, baik yang ada di daerah maupun nasional sehingga harus menjaga pasokan hasil pertanian.
"Kami ingin ini jadi 'role model'. Harapannya, ini bisa menjadi salah satu contoh untuk daerah-daerah lain bahwa sebagai petani juga bisa menjadi bagian untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengapresiasi BI yang menginisiasi gerakan tersebut dengan memberdayakan para petani dalam perannya menjaga laju inflasi.
Diakuinya, pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang yang menjadikannya sebagai daerah penyangga pangan daerah dan nasional sehingga perlu terus dikembangkan.
Perwakilan dari Kementerian Pertanian Mutiara Sari juga menyebutkan bahwa dukungan petani cabai tersebut sangat dibutuhkan untuk memastikan pasokan serta stabilitas harga bahan pokok.
Apalagi, kata dia, Jateng, khususnya Kabupaten Magelang memiliki peran penting karena menjadi salah satu daerah sentra penghasil cabai terbesar di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kementan menyerahkan bantuan kepada petani cabai di Kabupaten Magelang dalam bentuk kawasan cabai kemitraan champion seluas 2.800 hektare (Ha).
Bantuan juga diberikan BI Jateng dalam bentuk infrastruktur pendukung ketahanan pangan, yaitu green house, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Tani dan Gapoktan Argo Lestari di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Sekda Jateng: Pantauan diintensifkan jaga stabilitas harga komoditas
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Unsoed-UHB bantu petani Desa Winduaji melalui budi daya jamur untuk atasi stunting dan kemiskinan
01 December 2024 14:58 WIB