Wali Kota Semarang panen lele dan telur ayam di SMP 22
Jumat, 7 Juni 2024 21:54 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat panen lele hasil pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) di SMP Negeri 22 Semarang, Jumat (7/6/2024). ANTARA/HO-Pemkot Semarang
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan panen ikan lele dan telur ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB) hasil pengembangan pertanian perkotaan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22 Semarang, Jawa Tengah.
"Hari ini saya ikut panen lele, panen bayam, panen telur ayam KUB, ada 100 ayam yang tiap hari bisa bertelur 50 butir," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela panen di SMPN 22 Semarang, Jumat.
Menurut dia, sekolah yang terletak di Jalan Raya Manyaran-Gununpati tersebut memang memiliki berbagai kegiatan inovatif yang memiliki "multiplier effect", khususnya secara ekonomi, namun juga sehat.
Apalagi, kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu, SMPN 22 Semarang telah dinobatkan sebagai sekolah sehat terbaik se-Indonesia dalam AIA Healthiest School Competition.
Ia mencontohkan penerapan Program Jumat Sehat yang merupakan aktivitas gaya hidup sehat, mulai kesehatan jasmani dengan melaksanakan senam, jalan sehat, dan implementasi Isi Piringku (sarapan sehat bersama).
Selanjutnya, kata dia, penerapan Program Piterpan (Pelayanan dan Edukasi Kesehatan Terpadu Pelajar Kota Semarang), "urban farming", "urban fishing", serta peternakan ayam KUB untuk mengatasi atau mengurangi stunting di lingkungan sekolah.
Ke depan, ia terus mendorong SMPN 22 Semarang dan sekolah-sekolah lain untuk menggerakkan kegiatan kreatif yang memiliki "multiplier effect" secara dini kepada para peserta didik.
Lahan sekolah yang masih luas, kata dia, bisa dimanfaatkan lebih positif lagi, termasuk masyarakat di lingkungan sekolah bisa datang untuk belajar mengenai program yang telah diterapkan.
Ia juga mengapresiasi SMPN 22 Semarang yang telah menjalankan pula hasil pertanian perkotaan melalui pasar "online" dan orangtua siswa, namun sebenarnya banyak pasar yang bisa disentuh.
Misalnya, kata dia, memanfaatkan potensi-potensi pasar di sekitar sekolah atau di Kecamatan Gunungpati, dengan adanya "day care" atau layanan penitipan anak hingga pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit Cepoko.
"Ini adalah yang menjadi salah satu multiplier ekonomi. Penting dilakukan sebagai edukasi dini, selain program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka Belajar," katanya lagi.
"Hari ini saya ikut panen lele, panen bayam, panen telur ayam KUB, ada 100 ayam yang tiap hari bisa bertelur 50 butir," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela panen di SMPN 22 Semarang, Jumat.
Menurut dia, sekolah yang terletak di Jalan Raya Manyaran-Gununpati tersebut memang memiliki berbagai kegiatan inovatif yang memiliki "multiplier effect", khususnya secara ekonomi, namun juga sehat.
Apalagi, kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu, SMPN 22 Semarang telah dinobatkan sebagai sekolah sehat terbaik se-Indonesia dalam AIA Healthiest School Competition.
Ia mencontohkan penerapan Program Jumat Sehat yang merupakan aktivitas gaya hidup sehat, mulai kesehatan jasmani dengan melaksanakan senam, jalan sehat, dan implementasi Isi Piringku (sarapan sehat bersama).
Selanjutnya, kata dia, penerapan Program Piterpan (Pelayanan dan Edukasi Kesehatan Terpadu Pelajar Kota Semarang), "urban farming", "urban fishing", serta peternakan ayam KUB untuk mengatasi atau mengurangi stunting di lingkungan sekolah.
Ke depan, ia terus mendorong SMPN 22 Semarang dan sekolah-sekolah lain untuk menggerakkan kegiatan kreatif yang memiliki "multiplier effect" secara dini kepada para peserta didik.
Lahan sekolah yang masih luas, kata dia, bisa dimanfaatkan lebih positif lagi, termasuk masyarakat di lingkungan sekolah bisa datang untuk belajar mengenai program yang telah diterapkan.
Ia juga mengapresiasi SMPN 22 Semarang yang telah menjalankan pula hasil pertanian perkotaan melalui pasar "online" dan orangtua siswa, namun sebenarnya banyak pasar yang bisa disentuh.
Misalnya, kata dia, memanfaatkan potensi-potensi pasar di sekitar sekolah atau di Kecamatan Gunungpati, dengan adanya "day care" atau layanan penitipan anak hingga pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit Cepoko.
"Ini adalah yang menjadi salah satu multiplier ekonomi. Penting dilakukan sebagai edukasi dini, selain program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka Belajar," katanya lagi.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
"Roadshow" baksos PWP Cilacap, dari paket sembako hingga bantuan kolam lele
04 August 2022 19:39 WIB, 2022
Anggota DPR RI ajak pembudidaya lele di Temanggung beternak secara modern
30 July 2022 0:15 WIB, 2022