Solo (ANTARA) - Industri jasa keuangan di wilayah Solo Raya mencatat pertumbuhan positif pada kuartal I tahun 2024.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta Eko Hariyanto di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode April 2024 tersebut tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga.

Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya posisi April 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara year on year (yoy).

Pihaknya mencatat untuk aset perbankan pada April tahun ini naik sebesar 4,73 persen menjadi Rp118,69 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp113,33 triliun.

Selanjutnya, untuk kredit/pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 3,75 persen atau mengalami peningkatan sebesar Rp3,88 triliun, yakni dari Rp103,49 triliun pada April 2023 menjadi Rp107,37 triliun pada April 2024.

Selain itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,78 persen menjadi Rp96,42 triliun, yakni dari Rp91,15 triliun menjadi Rp96,42 triliun.

Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada April 2024 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada angka 111,36 persen.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit industri pengolahan sebesar Rp30,12 triliun, diikuti kredit untuk perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,23 triliun.

Sedangkan berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp61,54 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan UMKM sebesar Rp59,63 triliun.

Baca juga: DPR - OJK ingatkan masyarakat waspada investasi bodong dan pinjol ilegal