Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengentaskan kemiskinan daerah dengan memberdayakan warga yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) melalui pelatihan keterampilan menjahit dan bordir.

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan menjahit dan bordir ini diikuti oleh 35 peserta.

"Kami terus berupaya bagaimana memberdayakan warga daerah melalui pelatihan yang bermanfaat, pelatihan bordir atau yang dibutuhkan dengan melihat perkembangan kebutuhan masyarakat," katanya.

Menurut dia, biasanya menjelang puasa atau lebaran para tukang jahit dan bordir banyak yang menghentikan orderan karena sudah banyaknya pesanan.

Kebutuhan sandang seperti pakaian terus meningkat sehingga dengan pelatihan ini para peserta bisa membuka usaha atau memanfaatkan keahliannya untuk bekerja.

"Setelah selesai pelatihan ini diharapkan nantinya ada bantuan mesin jahit agar kami bisa memaksimalkan melakukan pemberdayaan dan pelatihan," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Supriono menjelaskan pelatihan yang diikuti oleh 35 peserta ini akan berlangsung selama tiga hari yaitu mulai 23-25 Juli 2024.

Sasaran peserta adalah perwakilan warga setiap kelurahan yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial.

"Pelatihan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan warga kurang mampu agar bisa berdaya, mandiri, dan mampu melihat peluang bisnis dari usaha bordir," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang siapkan permintaan 700 tenaga kerja industri pakaian