Petani Kledung gelar Ruwat Rigen, jelang panen tembakau
Sabtu, 27 Juli 2024 22:34 WIB
Para kepala desa saat membersihkan rigen pada acara Ruwat Rigen di Lapangan Kledung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. ANTARA/Heru Suyitno.
Temanggung (ANTARA) - Para petani di Kledung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah menggelar Ruwat Rigen atau anyaman bambu sebagai alat untuk menjemur tembakau, menjelang panen tembakau.
Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo di Temanggung Sabtu menyampaikan, kegiatan itu rutin dilakukan warga Kledung setiap tahun menjelang panen tembakau.
Ia mengharapkan para petani tembakau di Kabupaten Temanggung pada umumnya dan khusunya di Kecamatan Kledung benar-benar panen bagus dan harganya mahal.
Agung menjelaskan, budaya merupakan cerminan dari sejarah atau perjalanan suatu daerah. Melestarikan budaya daerah merupakan salah satu bentuk menghormati warisan leluhur dan meneruskan nilai-nilai positif ke generasi muda.
"Tradisi ini merupakan wujud pengharapan para petani agar tahun ini panen bisa berjalan dengan lancar, berhasil, harga tinggi, sehingga menjadi rezeki yang banyak untuk masyarakat," katanya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, juga diselenggarakan gelar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka mendukung Undang-Undang Cipta Kerja Nomor: 11 Tahun 2020 dan PP Nomor: 77 tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah tentang penyediaan tempat promosi dan pengembangan usaha mikro dan usaha kecil pada infrastruktur.
"Pemkab Temanggung bekerja sama dengan Bank Jateng menyediakan sarana dan prasarana berupa panggung dan tenda yang bisa digunakan sebagai sarana promosi atau berjualan bagi UMKM," katanya.
Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo di Temanggung Sabtu menyampaikan, kegiatan itu rutin dilakukan warga Kledung setiap tahun menjelang panen tembakau.
Ia mengharapkan para petani tembakau di Kabupaten Temanggung pada umumnya dan khusunya di Kecamatan Kledung benar-benar panen bagus dan harganya mahal.
Agung menjelaskan, budaya merupakan cerminan dari sejarah atau perjalanan suatu daerah. Melestarikan budaya daerah merupakan salah satu bentuk menghormati warisan leluhur dan meneruskan nilai-nilai positif ke generasi muda.
"Tradisi ini merupakan wujud pengharapan para petani agar tahun ini panen bisa berjalan dengan lancar, berhasil, harga tinggi, sehingga menjadi rezeki yang banyak untuk masyarakat," katanya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, juga diselenggarakan gelar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka mendukung Undang-Undang Cipta Kerja Nomor: 11 Tahun 2020 dan PP Nomor: 77 tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah tentang penyediaan tempat promosi dan pengembangan usaha mikro dan usaha kecil pada infrastruktur.
"Pemkab Temanggung bekerja sama dengan Bank Jateng menyediakan sarana dan prasarana berupa panggung dan tenda yang bisa digunakan sebagai sarana promosi atau berjualan bagi UMKM," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024