Semarang (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad melaporkan kuota jamaah haji di Embarkasi Solo pada penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M terserap seratus persen. 

Hal itu disampaikan Musta'in di hadapan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief pada pembukaan Evaluasi Penyelenggaraan Operasional Haji Embarkasi Solo Tahun 1445H/2024M, Kamis (1/8).

Embarkasi Solo, kata Musta’in Ahmad yang juga bertindak selaku Ketua I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), berhasil memberangkatkan 35.482 orang calon haji (calhaj) ke tanah suci ditambah 500 orang petugas. Dalam 100 kloter, jamaah haji yang kembali ke tanah air sejumlah 35.392 orang, dengan rincian 81 orang meninggal dunia dan delapan orang sakit di Arab Saudi.

"Komunikasi terus kami lakukan untuk memantau progres kesehatan delapan orang peserta haji yang masih sakit di Arab Saudi. Kami berikan pelayanan yang terbaik hingga proses pemulangan ke tanah air ketika jamaah sudah sehat walafiat,” kata Musta’in.

Sesuai arahan Pak Dirjen PHU, lanjut Musta'in, hasil evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024 Embarkasi Solo akan perkuat dengan data. 

"Seluruh catatan prestasi atau hal-hal yang masih dirasa kurang akan kami perkuat dengan data-data yang baik, sehingga apa yang sudah kita lakukan di Jateng bisa menyumbang poin positif dan arti penting bagi penyelenggaraan ibadah haji secara nasional," kata Musta’in.

Menurut Musta'in kegiatan tersebut juga dapat menjadi upaya mitigasi persiapan yang dilakukan untuk memberikan pelayanan haji tahun 1446H/2025M. Evaluasi berkelanjutan, inovasi untuk peningkatan pelayanan ibadah Haji akan terus dilaksanakan baik di Indonesia maupun Arab Saudi.

Meski telah berlangsung hampir tanpa kendala berarti, Fitriyanto Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jateng menyampaikan tujuan evaluasi adalah untuk menganalisa segala aspek yang muncul dan menghambat di penyelenggaraan haji 2024, serta mencari solusi terbaik pada pelaksanaan haji di tahun mendatang.

Kementerian Agama menyambut baik kritik dan masukan yang diberikan beberapa pihak, mulai dari Aplikasi Kawal Haji, hingga saran dari berbagai stakeholder sebagai input bagi evaluasi yang lebih lengkap.