Jakarta (ANTARA) - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mendapatkan apresiasi atas kinerja keuangan yang tumbuh berkelanjutan, dengan memborong 4 kategori penghargaan pada ajang Malam Apresiasi Emiten 2024 di Balikpapan, Jumat (26/7).

diselenggarakan oleh Tempo dan IDN Financials itu, BRI meraih penghargaan sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization. Keempat kategori ini merepresentasikan kinerja pertumbuhan laba, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap), dan yield dividen dalam lima tahun terakhir.

BRI dinilai mampu mempertahankan posisinya sebagai konstituen Indeks Tempo-IDNFinancials 52 dalam setahun terakhir. Adapun terdapat 84 emiten yang termasuk ke dalam Indeks Tempo-IDN Financial atau Indeks52. Pemilihan konstituennya sendiri dilakukan oleh komite dari perwakilan Tempo dan IDN Financials.

Terkait dengan capaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut didedikasikan untuk seluruh Insan BRILian atau pekerja BRI. Pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Insan BRILian karena telah memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan.

"Penghargaan ini dicapai atas kontribusi dan kerja keras Insan BRILian sehingga kinerja BRI tetap mampu tumbuh berkelanjutan," ujar Sunarso.

Sunarso menambahkan, BRI sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia terus berinovasi dan menjalankan transformasi secara berkelanjutan.

Sebagai informasi, market cap BRI tercatat Rp709,30 triliun pada akhir Juli 2024, tertinggi di antara bank BUMN lainnya. Laba tumbuh 11,8 persen dalam lima tahun terakhir dan rata-rata imbal dividen (average dividend yield) sebesar 4,60 persen dalam lima tahun ini.

Dari sisi kinerja, secara konsolidasian BRI berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun pada triwulan II 2024. Sunarso mengungkapkan bahwa kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.

“Hingga akhir Triwulan II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20 persen year on year (yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96 persen dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun,” ungkapnya.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent sehingga Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik dengan turun dari yang semula 14,94 persen pada akhir triwulan II 2023 menjadi 12,00 persen pada akhir triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05 persen dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60 persen.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61 persen yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66 persen yoy menjadi Rp877,90 triliun.