Magelang (ANTARA) - Warga Desa Kaliurang, Srumbung, Kabupaten Magelang menggelar merti bumi dengan prosesi Kirab Umbul Doa Pepunden Merapi.

Kepala Desa Kaliurang Kiptiyah di Magelang, Selasa, menyampaikan rangkaian acara merti bumi ini mengucapkan syukur kepada Allah atas rahmatNya berupa hasil bumi yang melimpah.

Dalam tradisi ini, masyarakat melakukan kirab gunungan hasil bumi. Ratusan warga berjalan kaki dalam balutan busana Jawa. Langkah mereka juga seirama dengan bunyi dram bergodo/pasukan yang membawa senjata tombak, keris dan gunungan.

"Jadi dilaksanakan doa bersama dalam rangka untuk mengirim doa untuk arwah leluhur yang sudah mendahului kita," katanya.

Ia menjelaskan tradisi Umbul Doa Pepunden Merapi merupakan bagian dari warisan budaya warga Dusun Kaliurang Srumbung yang masih dijaga dan dilakukan setiap tahun.

Selain bentuk penghormatan kepada leluhur, juga memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan dari bencana alam letusan Gunung Merapi. Dalam kepercayaan lokal keberadaan Gunung Merapi diyakini sebagai tempat suci bersemayam dewa/dewi dan leluhur.

Sebelumnya, masyarakat menggelar prosesi doa bersama pada Selasa (19/8) malam serta pengambilan air berkah di sumber air yang berada di alur Kali Bebeng/Krasak. Air berkah itu menurut Kiptiyah simbol kehidupan yang ditempatkan dalam sejumlah kendi untuk turut dikirab bersama gunungan dan tumpeng.

Secara simbolis semua air berkah itu digunakan untuk menyiram tanaman pertanian dengan harapan menambah kesuburan, sehingga memberikan hasil panen melimpah di kemudian hari.

"Tujuan utama untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar warga masyarakat Desa Kaliurang utamanya terhindar dari marabahaya erupsi Gunung Merapi yang setiap saat bisa mengancam keselamatan warga," katanya.

Baca juga: Kirab budaya FGS VII iringi prosesi pengambilan air di Tuk Sikopyah