Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan menyusun buku tentang satu dekade perjalanan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dalam waktu dekat.
 
Rencana penyusunan GNRM ini dibahas dalam Focus Grouo Discussion (FGD) di Antara Heritage Center (AHC) Jakarta, Kamis.
 
"Buku ini akan menjadi legacy pelaksanaan GNRM satu dekade. Kami berharap dapat menyajikan sebuah buku yang menarik, dengan banyak ilustrasi berupa foto, infografik, dan data-data relevan untuk meningkatkan minat baca, khususnya generasi muda," ujar Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito.
 
Menurutnya, buku tersebut bertujuan mendokumentasikan perjalanan sepuluh tahun pelaksanaan GNRM sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menggerakkan perubahan cara pandang, cara pikir, dan cara kerja untuk kemajuan Indonesia.
 
Warsito menekankan pentingnya buku ini sebagai catatan sejarah pelaksanaan GNRM. Nantinya, buku tersebut tidak hanya akan tersedia dalam bentuk cetak, tetapi juga dalam format e-book untuk memudahkan akses.
 
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian diskusi untuk mempercepat pengumpulan bahan dan materi penulisan buku. Kemenko PMK mengharapkan partisipasi aktif dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, terutama dari Kementerian/Lembaga yang menjadi Kementerian Penanggung Jawab (KPG) GNRM.
 
 
 
Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Prof. Ravik Karsidi selaku Ketua I Tim Ahli Gugus Tugas Nasional GNRM, Arif Budimanta sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, dan David Krisna Alka selaku Ketua Tim Penyusun Buku.
 
Gerakan Nasional Revolusi Mental yang lahir sebagai respons terhadap berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia, telah berjalan selama satu dekade.
 
Buku ini diharapkan dapat menggambarkan perkembangan GNRM dari tahun ke tahun, termasuk berbagai milestone penting, keberhasilan, tantangan, dan dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.