Pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang kompak mengenakan baju berwarna putih dan celana hitam yang datang lebih awal.
Yoyok mengaku menjalani puasa selama 10 jam sebelum mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan, dan selebihnya tidak ada persiapan khusus menghadapi tes kesehatan.
"Persiapan khusus tidak ada, nggak boleh olahraga, cuma istirahat, yang jelas istirahat, kemarin seharian istirahat di rumah sama keluarga, Alhamdulillah," kata CEO PSIS tersebut.
Joko Santoso menambahkan bahwa pemeriksaan kesehatan itu sangat penting sebagai bagian dari tahapan pendaftaran Pilkada Kota Semarang.
"Semoga pemeriksaan hari ini berjalan lancar dan saya yakin nanti pada saat pleno hasil yang diumumkan hasilnya bagus," kata Ketua DPC Gerindra Semarang tersebut.
Pasangan Yoyok-Joko diusung oleh sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kemudian, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem yang ikut menjadi pengusung pasangan Yoyok-Joko.
Sementara itu, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Agustina Wilujeng dan Iswar yang diusung PDI Perjuangan datang kemudian. Agustin mengenakan kemeja biru, sedangkan Iswar memilih berbatik merah.
Iswar Aminuddin mengaku persiapannya dalam menghadapi pemeriksaan kesehatan hanya dengan beristirahat secara cukup.
"Macam-macam (pemeriksaan, red), semua dicek. Misalnya syaraf, nanti akan dilanjut pemeriksaan fisik. Psikologis juga," kata Sekretaris Daerah Kota Semarang itu.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Agus Supriyono mengatakan ada dua bakal pasangan calon yang mendaftar, yakni Yoyok-Joko dan Agustin-Iswar.
Tahapan setelah pendaftaran, kata dia, pasangan calon menjalani serangkaian tes kesehatan dengan 27 poin penting dalam tes kesehatan tersebut.
"Untuk pengumuman nanti 2 September 2024. Keseluruhan hasilnya diumumkan tanggal 2 (September, red.). Kalau kesehatan sifatnya rekomendasi, tidak bisa jadi acuan bakal lolos atau tidak," katanya.
Baca juga: Bakal Paslon Witiarso Utomo-Ibnu Hajar tawarkan lima program